Hari ini, Kindana memaksa Allisya untuk tidak berangkat ke sekolah dan tetap di rumah. Jelas Allisya membantah dan terus menolak. Tapi nyatanya, kuasa Kindana di rumah memang sangat besar hingga membuat Fawnia san Arvie ikut melarangnya ke sekolah dan sepeda Allisya diberi rantai dan gembok.
Padahal, hari ini acara dari PMI diadakan. Allisya selaku anggota PMR sekolah tidak enak jika tidak mengikuti kegiatan itu. Allisya beberapa kali juga sudah berusaha memberi penjelasan ke Kindana. Tapi sayang seribu sayang, mamanya yang terkenal keras kepala itu menunjukkannya sekarang. Kindana bahkan sampai datang ke sekolah untuk memberi surat izin kepada wali kelas Allisya dan bapak pembimbing PMR. Akhirnya Allisya mengalah.
Dan sekarang, di rumah ia bingung ingin melakukan apa. Fawnia kuliah, kedua adiknya sekolah, Mama kerja, kalau Papa nya sih, sepertinya dia di rumah ataupun tidak di rumah sama sekali tidak berpengaruh bagi Allisya. Allisya benar benar sendiri di rumah sekarang. Bahkan pintu rumah di kunci oleh Kindana. Nanti kalau adik adiknya pulang, biar mereka ambil dulu kuncinya di kantor. Katanya karena Allisya hobi kabur, Kindana jadi waswas.
Jadi yang Allisya lakukan dari tadi hanyalah, menonton drama dari Netflix kemudian disambungkan ke proyektor yang mengarah ke dinding kamarnya yang kosong. Dulu proyektor itu diberikan eyang saat Allisya ulang tahun yang ke empat belas ketika mendengar dari Kindana kalau Allisya lebih suka menghabiskan waktu di kamar saja. Dan itu sukses membuat Devian iri. Devian sampai beberapa kali meminta proyektor seperti milik Allisya, tapi tidak pernah di turuti sang Mama. Katanya, kalau ingin menonton denyan layar lebih besar, bisa ambil proyektor dari ruang tengah atau nonton di bioskop kecil kecilan yang tersedia di rumah.
Meskipun begitu, Allisya masih merasa bosan. Dia tidak tau harus apa. Akhirnya Allisya mematikan Netflix nya lalu, ia memutuskan untuk ke dapur. Mencari kegiatan lain seperti memasak lalu memakan masaknnya walaupun Allisya sama sekali tidak merasa lapar.
Membuka isi kulkas, Allisya melihat tidak terlalu banyak bahan disana. Mencari di laci laci lain, Allisya menemukan satu bungkus Fettuccine, kemudian cream, sosis, daun Parsley, Keju dan susu. Di kulkas juga ada jus jeruk,es batu dan soda. Allisya berinisiatif untuk membuat Fettuccini Carbonara dan minumannya Orange Squash. Ia seakan melupakan kondisinya yang sedang sakit malah membuat es. Tidak apa pikirnya karena tidak ada yang di rumah selain dirinya.
Allisya mulai mengolah semua bahan. Mulai dari merebus Fettuccini dengan air yang ditambah sedikit minyak agar tidak lengket. Lalu memasak Carbonara nya. Allisya awalnya menumis bawang yang sudah ia cincang lembut kemudian memasukkan sosis yang sudah diiris, di tumis hingga sosis mulai matang. Setelah sosis, Allisya mulai memasukkan telur dilanjutkan Cooking cream, Susu, keju, lada, dan garam. Ia memasak hingga campuran itu mengental. Saat sudah mengental, Allisya meniriskan Fettuccini yang belum terlalu empuk kemudian dimasukkan ke sup Carbonaranya tadi. Tunggu sebentar hingga Fettucini lebih empuk dan bumbunya masuk kedalamnya. Selesai, Allisya menyajjkannya di piring yang sedikit cekung kemudian diberi Parsley di atasnya beserta tambahan parutan keju.
Selesai, Allisya kini membuat minumannya. Sangat mudah, Allisya hanya perlu mencampur Jus jeruk, es batu, kemudan Soda. Sudah, tidak perlu susah susah.
Allisya menatap puas hasil karyanya itu. Kalau di tanya Allisya belajar semua itu dari mana, tentu saja dari Internet ketika Allisya gabut dan muncul resep itu di beranda. Allisya baru sempat mencobanya sekarang. Alasannya, karena baru kali ini Allisya dapat kesempatan sendirian di rumah. Biasanya ada Bibi yang membersihkan, tapi hari ini, entah ada alasan apa, Bibi tidak di rumah.
Allisya membawa hasil karyanya di gazebo yang ada di halaman belakang. Allisya duduk di sana, makan hasil masakannya sembari mendengarkan musik melalui ponselnya dan melihat lihat tanaman hias yang menghiasi halaman belakang yang di tanam oleh ibunya beberapa juga dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESPIRAR
Teen Fiction"When one door of happiness closes, another opens but often we look so long at the closed door that we do not see the one which has been opened for us." - Helen Keller Kebahagiaan? Apa itu kebahagiaan? Allisya tidak merasakannya. Tapi, Allisya yaki...