11. Inside, Outside

624 247 156
                                    

Don't forget to vote n comment ♡

Happy Reading 😇

Happy Reading 😇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Siapa kalian?" tanya Hanbin sembari melotot kearah orang-orang yang tengah duduk di hadapannya.

Mereka semua terdiam. Tidak ada yang bergerak seinci pun atau bahkan bersuara.

"Jawab atau kalian akan celaka" ancam Hanbin.

"Kami penghuni disini" balas salah seorang pria yang duduk diantara mereka.

Hanbin mengerutkan kening, "Jadi yang selama ini disebut-sebut keluarga besar Kamchatka adalah mereka?" gumam Hanbin pada diri sendiri.

Kemudian ia berjalan mengitari mereka dan menatap wajahnya satu-persatu, seperti apa yang dilakukan Tn. Kwon Jiyoung saat akan menginterogasi seseorang.

"Jawab dengan cepat jujur, kalian mengenal Jeon Jungkook? Apa ia pernah kemari? Dan dimana ia berada sekarang?" tanya Hanbin.

"Em.. I-itu.. Ya benar, kami m-mengenal Jungkook" balas pria itu.

"Lalu?" -Hanbin.

"Setau kami, ia akan pergi ke Esso, tapi itu-"

Duak!

"Informasimu tidak berguna!!" sela Hanbin setelah menendang dada bidang sang pria hingga tersungkur ke latar.

Beberapa orang menolong pria itu dan mendudukkannya kembali.

Hanbin berdiri di hadapan mereka dengan pandangan tegas. Bagaimanapun ia harus berhasil mengembalikan Lisa pada Jiyoung selama 1 bulan ini, tapi keadaan justru mempersulit.

Jika ia tidak berhasil mendapatkan Jungkook dan Lisa, maka ia tidak akan bekerja sebagai tangan kanan Jiyoung.

"Apa kalian juga yang memberitau Jungkook kalau kami membawa seorang gadis ke Esso?!!" bentak Hanbin.

"I-iya tuan, ma-"

Buk!

Hanbin mencengkeram lengan sang pria sehingga ia berdiri di hadapannya. Sebenarnya jika pria itu memakai atasan, Hanbin akan mencengkeram kerahnya tapi berhubung mereka semua memakai pakaian seadanya. Ya sudahlah.

Hanbin menatapnya tajam, seolah-olah ia akan memangsa orang dihadapannya sekarang juga. Ya, Hanbin belajar semua ini dari Tn. Kwon yang selalu memanfaatkan tatapan tajamnya ketika berada dihadapan lawan.

"Apa kau mau celaka, hm?" tanya Hanbin.

Pria itu menautkan kedua tangannya di hadapan Hanbin, seperti orang memohon.

"Maafkan aku, tuan. Jika aku tau bahwa kalian adalah penguasa Kamchatka, aku tidak akan memberitau hal itu pada siapapun" sesal sang pria.

"Sayangnya permintaan maaf dan penyesalanmu sudah tidak berguna, paman" balas Hanbin sembari tersenyum sarkas.

SPEED AND SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang