Nada bersiap dengan koper ukuran sedang di sampingnya.
Sandra yang masih menangis tak kunjung henti saat sahabatnya harus pergi.
"Nad! Lu gak boleh lupain gue! Ga boleh lebih cantik dari gue! Ga boleh tinggi! Pokoknya lu habis liburan lu ga boleh berubah! Gue mau Nada tetep jadi Nada! Gue cum...cuma mau lo tetep jadi diri lo." Ucap Sandra dengan tangisan khasnya.
Nada mulai menahan air matanya. Ia mendekat dan memeluk Sandra.
"Gue gak bakal berubah demi lo San!"
Sandra mengeratkan pelukannya. Air matanya sudah membasahi lengan baju Nada.
Tapi Sandra tidak peduli, hampir 5 menit mereka berpelukan. Nada melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Sandra.
"San! Gue pamit ya!!!"
Nada berjalan menjauh dari Sandra. Sandra yang melihat Nada makin menjauh membuatnya semakin sesenggukan.
Nada ingin melambai atau menoleh ke belakang buat mastiin kalau Sandra masih di sana.
Tak selang datang mobil silver yang berhenti di depan Nada.
Nada langsung memasukkan kopernya dan masuk ke dalam mobil.
Sekali lagi ia tidak bisa melihat Sandra yang menunggunya.
Nada menahan air matanya.
Mobil itupun melaju.
"Tadi temen kamu ya?" Tanya supir yang tak lain adalah manajer IKON.
Nada mengangguk.
"Kalo kamu keberatan, kamu bisa cari cara lain." Ucap sang manajer.
'Lu ngomong apa bangsat! Nanti kalo dia minta pulang gimana?' Batin sang manajer.
"Enggak aku tetep ikut aja." Sahut Nada.
'Untung aja!!!!'
"Yupp... kita bakalan ke dorm IKON. Dan aku perkenalan dulu ya, aku manager Park. Panggil aja hyung! Eh... oppa! Kamu kan cewek. Bisa kita ngobrol santai aja kan?" Tanya manajer Park dengan gugup.
"Aku malu kalo harus manggil oppa, gimana kalo Hyungpa aja?" Tanya Nada.
Manajer Park tertawa, namun ia menyetujuinya.
"Hyungpa?" Panggil Nada dengan cara bicara yang lucu.
"Ah lu mah bener-bener." Sahut Hyungpa.
Butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai dorm IKON.
Setelah sampai Nada langsung mengambil kopernya di bagasi belakang mobil.
"Kita jadi temenan ya? Dan kita ga boleh kasih jarak, lu bisa kan bersikap seolah kita temen lama?" Tanya Hyungpa.
"Bisa kok!" Nada menyetujui dan mereka berbincang sepanjang jalan menuju dorm IKON.
Hyungpa membuka pintu, Nada gugup.
Kemudian saat membuka pintu, bagai mayat bergeletak.
Member IKON tidur dengan berantakan di ruang depan.
"Kamu sendiri di sini sebagai cewek tapi jangan khawatir kita kasih kamar kosong buat kamu." Ucap Hyungpa.
Nada tersenyum. Namun tak kalah lucunya dengan member IKON yang masih tertidur dengan mulut terbuka.
Nada perlahan memasuki kamarnya.
Ia kemudian memasukkan barang-barangnya ke almari.
Tiba-tiba terjadi keributan terdengar dari luar. Nada berniat keluar, namun ia tetap diam di kamarnya.
"HYOOONGGGG KITA HARUSSS PINDAHHH DORMMMMMMM!!!!!" teriak Bobby.
Semua member IKON bangun, mata mereka yang masih sipit dan nyawa yang belum menyatu menatap Bobby.
"Ada apa sih? Pagi-pagi udah ribut!" Ucap Jinan.
Hanbin berdiri dan memukul lengan Bobby, " Kalo ngiggo jan kenceng-kenceng! Suara lo kedengeran sampe kantor YG!"
"GU-GUA LIAT KUNTIL ANAK ITU SUMPAH LIATTTTTT!!!" Bobby menunjuk kamar yang di tempati Nada.
"Kuntilanak mbahmu! Dia Nada!" Ucap Hyungpa dari dapur.
"HAAA?!!!!"
Semua member kaget mendengar kata-kata sang manajer.
"Se...seerius hyung?" Tanya Yunyeong.
..........
Gimana nih masih lanjut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go 「Kim Hanbin」
Fanfic[i]i miss hanbin so much [ii]still want hanbin with IKON