Part 10

21 2 0
                                    

Hujan deras, yang membujuk Arumi untuk menceritakan riwayat hidupnya.
  Kenangan yang telah menyempurnakan sebagian dari harapanku..
Entah apa yang harus ku temukan lagi, selain kebahagiaan untuk orang orang yang paling aku sayangi...

Arumi meletakan buku diary itu di atas kasurnya, dan mengambil handphone yang tergeletak di samping bantalnya.
                     VIA WHATSAPP
"Assalamualaikum ka Husna"
"Wa'alaikumussalam rum"
"Boleh gak ka,besok aku ke rumah kaka? "
"Iya.. Kaka tunggu di rumah ya"
"Ok ka makasih"
"Sama sama"
Malam pun berlalu, berganti dengan hangatnya Mentari pagi.
Yupz.. Seperti biasa arumi selalu datang terlebih dahulu ke meja makan.
"Bu.. Arumi boleh gak kalo nginep di rumah ka Husna? "
"Loh.. Ko nginep? Emang ada acara apa? "
"Gak ada acara apa apa ko bu, boleh yaaa! "
"MODUS"sahut mursyad
"Apaan sih ikut campur aja, bolehh kann bu? "
"Iyaa... Tapi cuma satu hari aja kan? "
"Iya bu malam ini aja,ya udah kalo gitu arumi berangkat dulu ya,makasih ibu muaachh"Arumi mencium tangan ibu nya..
Dalam perjalanan Arumi bercerita dengan kaka nya..
"Kak.. Nanti anterin arumi ke rumah ka Husna ya? "
"Mau apa? "
"Udah deh anterin aja, nanti arumi mau nginep di rumahnya ka Husna"
"HAH... mau ngapain?? "Yusri sangat terkejut.
"Yaa.. Mau nginep aja "
"Terserah kamu aja, tapi jangan ngomong macem macem loh! "
"Aku udah ngomong macem macem ko sama ka Husna! "
"APA..!!..kamu ngomong apa aja? "
"Ya segala macem lah, masa harus diceritain lagi sih. Oh iya, kemaren ka Husna bilang kalo kaka sanggup nungguin dia sampai target nikahnya.. Ayo ayo aja katanya"
"Serius Husna bilang gitu? "
"Seriuss lah.. "
"Ya udah nanti kaka anterin ke rumah Husna, sekalian juga kaka ketemu Husna! "
"Eh apaan sih, ketemu nya nanti kalo mau nikah, toh nanti juga kalo nikah tidurnya bakalan bareng bareng terus! "Arumi sedikit bercanda dengan Yusri
"Apaan sih kamu anak kecil"yusri sedikit sinis.
"Loh ko anak kecil, aku kan udah kuliah! "
"Udahh udah.. Udah nyampe.. Cepet turun! "
"Dadahh kaka"
"Iyaa... Salamnya buat Husna"yusri sedikit tertawa ringan
"Bleee"arumi menjulurkan lidahnya.
Arumi pun meninggalkan Yusri yang berada di dalam mobil.

Sering Arumi melihat Husna sedang berbincang dengan laki laki.Toh itu yang dikenal Arumi, atau pun yang tidak dikenal Arumi.
"Ka Husna ngobrol sama siapa ya?" Arumi melihat Husna dari kejauhan.
"Apa itu calon suami nya ka Husna ya? "
Setelah Husna selesai berbincang dengan laki laki itu, Husna melihat Arumi yang sedang memperhatikan dari kejauhan.
"Arumi.. "Husna melambaikan tangan nya.
"Ka... "Arumi pun membalas lambaian tangannya.
"Sini... Rum"
Arumi menghampiri Husna yang sedang berdiri di depan campusnya.
"Kamu jadi kan ke rumah kaka? "
"Iya ka.. Kalo nginep boleh gak? "Arumi tersenyum dengan sedikit malu.
"Boleh banget.. Kaka tunggu.. Tapi kamu udah bilang sama ibu kan? "
"Udah ko kak, eh iya ada salamnya dari ka yusri! "Arumi membisikan pada telinga Husna.
"Wa'alaikumussalam"Husna hanya tersenyum saja.
"Ya udah ka, aku masuk dulu ya, nanti aku datang ke rumah kaka"
"Ok.. Sampai ketemu nanti"

Pembelajaran di campus pun telah selesai di lalui.Arumi segera pulang untuk bersiap siap ke rumah Husna.

"Ka.. Anterin Arumi sekarang dong! "
"Iyaa.. Iyaa.. Sabar.. !"
"Cepetan..! "
Akhirnya mereka berangkat menuju rumah Husna.
Sesampainya di sana, kebetulan Husna sedang ada di halaman rumahnya.
"Ka Husna... "Arumi memanggil dengan keras.
"Arumi.. "
"Salam dulu rum"tegur kakanya.
"Arumi lupa ka"dia merengeh pada kakanya.
Arumi pun turun dari mobilnya.
"Ka Husna.. "Dia menyapa dan memeluk Husna.
Hati yusri menggerutu"jarang jarang arumi meluk orang sembarangan"
"Masuk dulu yuk, sekalian ajak kaka kamu masuk"
"Beneran ka? "Arumi sedikit heran.
"Emang kelihatannya bohong ya? "
"Enggak juga sih ka"
"Ya udah ayo masuk, kaka duluan ya nanti kami nyusul sama kaka kamu"
"Siap ka..! "
Husna pun masuk ke dalam rumahnya, untuk menyiapkan minum untuk merka.
"Ka..ka.. Ka Yusri, sini! "Arumi mengajak Yusri dari kejauhan
"Apa?? Kaka gak denger?! "
"Cepet sini ka sini"arumi berisyarat dengan tangannya.
Yusri menghampiri adik nya itu.
"Ada apa sih rum"
"Ka Husna ngajakin kaka masuk"
"Serius? "
"Cepet mau gak? "
"Ya udah ayo"
Mereka masuk dan Husna pun telah mempersilahkan duduk pada mereka.
"Silahkan duduk"
"Iya ka makasih"
"Ngomong ngomong makasih ya hus, udah ngebolehin Husna nginep di sini."
"Iya mas gak apa apa, lagian juga aku gak ada temen di sini! "
"Kan nanti yang temenin nya ka yusri"sahut Arumi dengan gurauan pedasnya.
Husna tersenyum dan tersipu malu, dengan menggelengkan kepalanya.
Yusri mencubit tangan Arumi sembari membisik"jangan malu maluin ya"Arumi tersenyum dengan rasa kepuasan.
"Maaf Hus, Arumi emang suka bercanda"
"Enggak apa apa ko, gak bercanda juga gak apa apa"
"Ekhemmmmmm"Arumi mencoba menghangatkan suasana.
"Kalo gitu aku pergi dulu, saya titip Arumi ya, dia orangnya cengeng"
"Apaan sih.. "Arumi memukul ringan tangan Yusri
"Husna.. Tolong ingetin Arumi ya, kalo mau tidur dia harus makan ob.. "Tak sempat selesai bicara Arumi memberhentikan pembicaraan yusri dengan menginjak kakinya.
"Harus makan apa? "Tanya Husna.
"Harus makan obb.. Ob..? Obi ka, harus makan lobi lobi"
"Obi? Beneran? "
"Bener ka bener"Arumi sempat panik dengan percakapannya itu.
"Ya Udah, aku pulang dulu, assalamualaikum "
"Wa'alaikumussalam.. "Jawab mereka berdua.







                                   

Antara Harapan Dan PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang