5° KAK MOONBIN

458 65 0
                                    

PENCET BINTANGNYA JANGAN LUPA:) SELAMAT MEMBACA

••••

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak tadi, Moonbin sedang memakai helmnya lalu menaiki motornya. Langit terlihat gelap, pertanda akan turun hujan. Moonbin segera melajukan motornya keluar dari sekolah. Saat di tengah perjalanan, Moonbin melihat seorang gadis yang tak asing. Lantas, Moonbin menepikan motornya di depan gadis itu.

"Belom pulang lo?" Tanya Moonbin setelah membuka helmnya.

"Lo gak liat gue lagi nunggu bis?" Tanya gadis itu.

Moonbin menoleh ke arah belakang.

"Gak ada bis" ucap Moonbin.

Gadis itu menghela nafas "bisnya belom dateng, gue lagi nunggu ini, Bin" geram gadis itu.

"Mendung" ujar Moonbin dan tak di respon oleh gadis itu.

"Bareng gue aja" ucap Moonbin. Gadis itu menatap Moonbin.

"Gak, gue nunggu bis aja" ucap gadis itu.

"Mau sampe kapan? Udah mau ujan loh" ucap Moonbin.

Gadis itu tak menanggapi Moonbin. Moonbin diam di atas motor sambil menatap gadis itu.

"Udah ayo buruan, bareng gue. Gak usah malu-malu, biasanya juga malu-maluin lo!" Ucap Moonbin sambil menarik tangan gadis itu.

Gadis itu menepis tangan Moonbin "apaan sih lo! Pulang aja sono! Males gue sama lo" ucap gadis itu.

"Gak di kelas gak di luar kelas, tetep aja galak Lo! Kok bisa ya, Lo jadi ketua kelas? Heran gue" ucap Moonbin. Kalian inget ketua kelas galak? Ya, dia gadis yang berdiri di depan Moonbin.

"Lo bener-bener ya, Bin!" Geram gadis itu.

"Udah ayok buruan! Gue anterin, gak usah sungkan. Kayak sama siapa aja" ucap Moonbin.

"Dih! Mana ada!" Ketus gadis itu lalu melipat tangannya.

"Udah buruan! Kehujanan, sakit tau rasa lo!" Ucap Moonbin.

"Bentar lagi bisnya dateng" ucapnya kekeh.

"Dari tadi gak ada bis yang lewat, Sinb. Buruan naik!" Perintah Moonbin.

"Lo siapa merintah-merintah gue?" Tanya Sinb.

"Gue mau bantu lo doang, salah? Buruan elah" ucap Moonbin. "Nah kan gerimis" lanjutnya.

Beberapa tetes air hujan turun secara perlahan. Sinb tak punya pilihan lagi, dia segera naik ke atas motor Moonbin.

"Mau juga kan lo" ucap Moonbin sambil memakai helmnya.

"Udah buruan!" Perintah Sinb.

"Pegangan" ucap Moonbin lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Tanpa sadar, tangan Sinb melingkar di perut Moonbin, dia juga memejamkan matanya dan membiarkan rambutnya terkena terpaan angin yang dahsyat.

"Rumah lo masih sama kan?" Teriak Moonbin.

"Hah?" Sinb balik berteriak.

"Rumah lo" teriak Moonbin lagi.

"Masih di tepat lama" teriak Sinb.

Tak lama, motor Moonbin berhenti di depan bangunan yang cukup besar. Sinb turun dari motor dengan rambut yang berantakan, dia tadi gak pake helm.

"Gila lo! Bawa motor kayak orang kesetanan!" Omel Sinb.

KAK MOONBINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang