VOTE. SELAMAT MEMBACA.
••••
Kalian kalo dikasih makanan sama orang seneng gak? Apalagi kalo dikasihnya tiap hari. Ada perasaan gak enak pasti, apalagi yang ngasih makanan gak terlalu deket. Gimana ya? Eunbi baru aja kenal sama Tzuyu tapi Tzuyu sering ngasih makanan ke Eunbi. Awalnya dari roti gandum doang, besoknya jadi bawain bekel, besoknya bawain bekel lagi, besoknya roti gandum. Gimana ya? Eunbi gak enak aja gitu, ngerepotin Tzuyu banget, ya walaupun Eunbi gak pernah minta, tapi kan Eunbi harus ada penolakan sesekali dong.
Oke! Eunbi bakal nolak pemberian Tzuyu hari ini, bukannya kepedean tapi feeling Eunbi bilang kalo Tzuyu bakal bawain dia makanan lagi. Pokoknya harus nolak!
"Hai Eunbi. Nih makan ya" ucap Tzuyu sambil duduk di sebelah Eunbi.
Tuh kan bener! Eunbi, Yuri, Tzuyu, dan Kevin ada di meja yang sama.
"Em.. kak gak usah deh, kakak sering banget ngasih aku bekel" tolak Eunbi.
"Aku seneng bisa bawain kamu bekel" ujar Tzuyu.
"Aku gak enak kak" ucap Eunbi.
"Kenapa gak enak? Kan ini kemauan aku" ucap Tzuyu.
"Tapi kak..."
"Makan ya, Bi. Cuma ini yang bisa aku lakukan" ucap Tzuyu.
"Hm?" Bingung Eunbi.
Tzuyu menghela nafas panjang "aku tau kalo kamu sakit" ucap Tzuyu.
Dengan ekspresi terkejut, Eunbi, Yuri, dan Kevin menoleh ke arah Tzuyu.
"K-kok k-kak Tzuyu bisa tau?" Tanya Eunbi.
"Aku gak sengaja denger obrolan kamu sama Yuri di toilet waktu itu" ucap Tzuyu.
"Aku punya adek yang nasibnya sama kayak kamu, kena leukimia dan sekarang dia udah pergi. Aku gak mau nasib kamu sama kayak adek aku, jadi sebisa mungkin aku kontrol makan kamu, aku nyesel gak ngelakuin ini ke adek aku dulu" ucap Tzuyu dengan sedih.
"Kak, sebelumnya aku makasih banget sama kakak karena perhatian sama aku. Tapi aku bener-bener gak enak" ucap Eunbi.
"Yaudah, besok aku gak bawain kamu makanan lagi tapi kamu harus janji sama aku kalo kamu bakal jaga makan kamu" ucap Tzuyu. Eunbi mengangguk.
"Makasih kak" ucap Eunbi. Tzuyu tersenyum lalu mengangguk.
Nah ketauan kan, yang di toilet waktu itu Tzuyu *Author
Aku percepat aja ya *Author•••
Moonbin menghempaskan badannya di kasur miliknya. Dia baru saja sampai di rumah dan tentu saja rumah omnya, Kai. Kai belum pulang dari kantor jadi Moonbin sendirian di rumah. Ingatannya kembali ke masa saat dia tau kebenarannya, begitu menyakitkan jika mengingatnya tapi ingatan itu terus terputar di memori Moonbin. Dia benci wanita itu juga anaknya. Walaupun mereka masih keluarga Moonbin. Masa bodo dengan status itu.
Moonbin bangkit dari posisinya lalu berganti baju, setelah itu dia mengeluarkan buku-bukunya dan membaca salah satu bukunya. Akhir-akhir ini Moonbin harus ekstra belajar karena sebentar lagi ujian kelulusan. Dia tak ingin mengecewakan mamanya juga omnya. Moonbin ingin mamanya tersenyum bangga pada dirinya karena Moonbin sangat sayang pada mamanya. Walaupun Moonbin tak ingat masa-masa dia bersama mamanya dulu karena mamanya pergi saat Moonbin berusia 3 tahun.
Sudah sekitar 2,5 jam mata Moonbin melihat tulisan-tulisan di bukunya. Matanya cukup lelah, Moonbin menutup bukunya lalu meraih hpnya. Ada banyak notifikasi yang muncul.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAK MOONBIN
Fanfiction[LENGKAP] VOTE-KOMEN WALAUPUN LENGKAP Punya kakak cowok yang sayang banget sama kita, perhatian, selalu ngejagain kita dari apapun emang bahagia. Awalnya sepasang adik-kakak ini begitu, tapi entah kenapa tiba-tiba semuanya berubah. Tiba-tiba sang ka...