11. Festival

249 65 47
                                    

Sorry aku telat bgt up nyaa:(

Siapa yang pernah suka sama orang tapi nggak berani bilang? Hayo ngaku!!

Memilikimu adalah mimpi terindahku.Aurel Darla Myesha

Siang itu tidak ada pelajaran alias jam kosong. Para murid SMP Merdeka bebas melakukan apa saja, kecuali pulang. Queen dan Hanna memiliki hobi yang sama, mereka sering mengunjungi perpustakaan seperti sekarang ini.

Koleksi buku di perpustakaan SMP Merdeka sangat lengkap, dari buku sejarah hingga novel fantasi. Queen menyukai hal-hal berbau sejarah, sedangkan Hanna lebih suka fantasi.

"Hanna," panggil Queen, "habis ini ke kelas yuk."

Hanna mengangguk setuju.

"Nah ini dia, nih, dua orang yang ngotorin citra kelas," ucap Dinda dengan nada sinis saat Hanna dan Queen kembali ke kelas.

Hanna dan Queen pun saling bertatapan tidak mengerti. Hampir seisi kelas menatap mereka dengan aneh, terutama para cewek.

"Seperti yang gue bilang tadi. Yang satu penipu, yang satu nggak punya ayah." Dinda tersenyum jahat.

Mereka yang baru datang terkejut mendengar perkataan Dinda yang menusuk.

"Maksud lo apa, Dinda?" Queen memberanikan diri untuk bertanya, meskipun hatinya sakit mendengar perkataan Dinda.

Dinda bersidekap dan mencibir. "Katanya lo pinter, segitu aja nggak ngerti."

"Lo juga!" tunjuknya pada Hanna. "Dapet dana bantuan dari sekolah, taunya lo orang kaya. Penipu lo."

Tak terima dituduh seperti itu, Queen maju dan hanya menyisakan dua langkah menghadap Dinda.

"Jaga omongan lo, Din!" seru Queen, sedangkan Hanna tidak bisa berkata apa-apa. Ia takut kalau-kalau Dinda akan mencelakainya.

"APA LO BILANG?!" Dinda berteriak sambil berkacak pinggang. Mereka berhadapan dengan sengit.

"Jaga omongan lo," jawab Queen tenang.

Dinda sudah tersulut emosi dan hampir main tangan sebelum ketua kelas menginterupsi dengan sebuah pengumuman yang paling ditunggu-tunggu.

"PULANG!" serunya. Akhirnya setelah sekian lama menanti jam pelajaran berakhir, mereka pun diperbolehkan pulang. Seisi kelas berhamburan keluar.

"Awas lo ya!" peringat Dinda pada Queen dan Hanna. Ia berjalan keluar kelas sambil menabrak kedua bahu mereka dengan totebag yang dibawanya.

***

Bel masuk SMA Pegasus berbunyi setiap pukul 07.15 WIB, lalu dilanjutkan dengan doa bersama dan menyanyikan lagu "Indonesia Raya." SMA Pegasus menerapkan waktu tolerasi selama lima belas menit sebelum pelajaran dimulai.

Seperti biasa juga beberapa siswa SMA Pegasus sengaja datang saat waktu toleransi tersebut, seperti Abyan. Salah satu siswa langganan terlambat, hobi masuk BK, dan bikin masalah sama guru piket. Pernah suatu hari Abyan skip pelajaran pertama. Ia baru masuk kelas dan absen ketika pelajaran kedua dimulai.

"Habis setor Pak, Bu." Alasan itulah yang dikeluarkan Abyan ketika para guru bertanya. Sontak saja alasan itu membuat seisi kelas tertawa dan membuatnya lagi-lagi dipanggil guru BK.

Suasana parkiran pagi ini tidak terlalu ramai, terlihat beberapa siswa yang baru datang langsung memarkirkan motornya. Karena luas parkiran SMA Pegasus tidak seluas lapangan bola, spot-nya pun terbatas.

QUEEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang