32. Dinda Si Perusak

144 26 11
                                    

Jangan lupa tekan bintang di pojok kiri bawah dan tandai typo 😉

🔥 SELAMAT MEMBACA 🔥

Sebenarnya yang patut dikasihani itu siapa? Seseorang yang berlagak kuat menghadapi permasalahan atau seseorang yang suka mencari masalah di hidupnya?

Berhenti mengatakan pada dunia bahwa kamulah manusia paling menyedihkan. Sebab Tuhan menciptakanmu dengan penuh rencana yang tak sekalipun manusia pikirkan.

Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki, berbagilah atas karunia yang kamu terima, dan berbahagialah.

Dinda Claretta Prameswari. Seorang gadis bertempramental tinggi. Hidup yang ia jalani berantakan setelah perpisahan kedua orang tuanya. Pahitnya, ia merasakan perpisahan itu sejak masih menginjak sekolah dasar.

Kala itu, Dinda diminta memilih untuk tinggal dengan salah satu dari mereka. Namun, ia tidak bisa memilih ingin tinggal dengan siapa karena yang ia mau hanyalah orang tua utuh.

Dinda kesepian. Ia mencari berbagai cara agar tidak merasa kesepian. Beberapa kali ia menjaili teman-temannya, berharap mendapat teman. Namun, yang didapat malah tatapan takut dari mereka.

Kepuasannya bermula ketika ia berhasil membuat dua temannya terpojokan. Ia membeberkan beberapa kebohongan kepada teman-teman yang lain. Korban pertamanya adalah Hanna, kemudian Queen. Mereka menjadi korban bully hampir selama setahun, terutama Queen yang menjadi korban tertuduh.

Berkali-kali juga ia membuat masalah hingga harus dipanggil BK, tapi hal itu semata-mata hanya untuk mencari perhatian dari kedua orang tuanya.

Dia tidak berubah, bahkan semakin menjadi-jadi. Ambisinya untuk menghancurkan setiap orang—yang menyebalkan baginya—sangatlah besar.

"Nada! Mika!" panggilnya ketika mereka sedang menuju kantin. Kedua perempuan ragu-ragu duduk di meja yang sama dengan Dinda.

"Kalian udah tahu kabar baru belum?" tanyanya tiba-tiba.

Nada dan Mika tidak dekat dengan Dinda, meski sekelas. Dinda yang tiba-tiba mengajak mengobrol tentu membuat mereka bingung. Tidak biasanya Dinda berbaur seperti ini.

Mereka berdua menggelengkan kepala—enggan—dan sebenarnya tidak berminat untuk membicarakan hal-hal seperti itu, meskipun terkadang mereka juga suka nggosip bertiga—dengan Queen.

Dinda sedikit mencondongkan wajahnya dan berbisik, "Kalian sudah tahu belum kalau Queen itu pembunuh?"

Raut terkejut sangat jelas nampak di wajah keduanya. Memang beberapa waktu lalu sempat ada rumor seperti itu, tetapi mereka tidak menyangka kalau berita itu masih menyebar hingga sekarang dan Dinda mengetahuinya. Itu berarti mereka melewatkan sesuatu tentang Queen.

Nada dan Mika saling bertatapan dengan tanda tanya di benak mereka.

"Lo berdua beneran nggak tahu kalau sahabat kalian itu pembunuh?" tanyanya dengan ekspresi pura-pura. Ia menutup mulutnya dengan satu tangan, seakan terkejut.

Ia beranjak mendekati Nada dan Mika. Beberapa kali ia menepuk pundak keduanya bersamaan dan berbisik, "Mending kalian cari tahu, deh, takutnya sahabat lo itu semakin menjadi-jadi."

Setelah mengatakan hal tidak masuk akal itu, Dinda meninggalkan Nada dan Mika yang masih bergelut dengan pikirannya masing-masing. Perkataan Dinda seolah meyakinkan, tetapi mereka juga belum bisa memastikan apakah Queen benar-benar pembunuh?

***

Pertemuan tidak terduga lagi-lagi dialami oleh Lianne. Mimpi apa dia semalam sampai-sampai ada seorang pria yang mengajaknya makan siang?

QUEEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang