9. Orasi

300 75 42
                                    

Happy Reading!!🔥

PS. Tandai kalau ada typo yaa😉

Cause you're my euphoria. – Adrian Adinata

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Anak-anak kelas 7,8, dan 9 sudah berhamburan keluar kelas untuk mengisi perut kosong. Kebanyakan dari mereka tidak pernah sarapan.

"Takut telat." Begitu alasan yang sering mereka berikan. Padahal, para guru sudah mengingatkan mereka untuk tidak melewatkan sarapan karena sarapan itu penting bagi tubuh. Termasuk Queen. Queen selalu melewatkan sarapan karena ia harus mengantar Anna sekolah dulu.

"Queen! Tungguin gue!" teriak Hanna sambil berlari menghampiri temannya itu.

Saking semangatnya, Hanna tidak memperhatikan sekitar. Alhasil, ia tidak sengaja menabrak Dinda yang sedang membawa mangkok panas.

Kejadian itu dilihat oleh seluruh pengunjung kantin. Dinda adalah siswa kelas 7 yang paling populer karena hampir setiap hari berurusan dengan masalah dan BK.

Setelah Hanna menabrak dan menumpahkan isi mangkok yang dibawa Dinda tadi, suasana di kantin menjadi tegang.

"HEH! LO CARI RIBUT SAMA GUE?!" tantang Dinda.

Hanna yang tidak mau bermasalah pun minta maaf. "S-sorry Din, gue nggak sengaja."

Dinda meletakkan kedua tangannya di pinggang. "LO PIKIR GUE BAKAL MAAFIN LO GITU AJA?!"

"LO!" tunjuk Dinda. "NGGAK AKAN GUE LEPAS GITU AJA!" hardiknya.

"LO AKAN TERUS BERURUSAN SAMA GUE!"

Banyak pasang mata yang melihat kejadian itu. Tidak sedikit juga yang bisik-bisik melihat kelakukan Dinda. Dinda histeris sendiri, sedangkan Hanna masih menunduk. Queen yang sedang pesan makanan melihat keributan di pintu kantin. Ia menghampiri Hanna.

"Lo nggak denger dia minta maaf?" tanya Queen membela Hanna.

"GUE NGGAK PEDULI! GUE NGGAK TERIMA!" ucap Dinda mutlak.

"Jadi orang jangan suka dendam, Din. Bikin penyakit," ingat Queen. Hanna yang ada di sebelahnya menatap terkejut. Setelah mengatakan itu, Queen menarik tangan Hanna masuk ke kantin dan mengabaikan tatapan orang-orang yang ingin tau.

Kata-kata yang dilontarkan Queen membuat seisi kantin takjub, tapi tidak untuk Dinda. Baginya, kata-kata itu telah menyinggung hati seorang Dinda Claretta.

"Sorry ya Queen," lirih Hanna.

"It's okay Han. Gue bakal jagain lo terus," yakin Queen.

Sejak saat itu, kehidupan Hanna dan Queen tidak jauh-jauh dari Dinda dan masalah.

***

Hari ini SMA Pegasus menggelar sebuah orasi bagi calon ketua OSIS. Calon ketus OSIS yang berhak orasi adalah mereka yang telah berhasil melewati berbagai macam seleksi. Tahun ini SMA Pegasus mengajukan lima orang calon ketua OSIS. Calon terbanyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Siswa kelas sepuluh hingga kelas dua belas, beserta semua guru diharuskan berkumpul di ruang audit.

Ruang audit merupakan ruangan terluas setelah lapangan indoor di SMA Pegasus. Ruang audit terletak di sebelah laboratorium fisika. Ruangan audit biasa digunakan untuk penerimaan murid di tahun ajaran baru, rapat antara guru dengan wali murid, atau rapat siswa-siswi SMA Pegasus yang akan menyelenggarakan event.

"Bagi yang sudah datang silakan menempati tempat duduk. Bebas," pesan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan.

Pesan itu ditaati oleh semua siswa, kecuali kelas dua belas yang masih ribut tidak jelas.

QUEEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang