29. Cedera Adrian

157 31 15
                                    

Hai! Selamat merayakan hari raya bagi yg merayakan!✨

Senangnya besok libur!🙈

Jangan lupa untuk tekan bintang di pojok kiri bawah dan tandai typo, ya!😉

🔥 SELAMAT MEMBACA 🔥

Sebenarnya apa yang kau harapkan dari jatuh cinta? Berharap bahwa dia membalas cintamu atau hanya sekadar mencintai tanpa meminta balas? Mengapa harus mempertahankan sesuatu yang tidak pasti? Lepaskan jika berat, bertahan jika mampu. Semoga kamu dan aku menemukan kebahagiaan yang sudah disiapkan oleh waktu.

Langit sore ini menggelap, tanda hujan mau turun. Beberapa pengendara bahkan sudah menggunakan jas hujan. Beberapa hari ini hujan suka sekali datang tiba-tiba, kadang deras, kadang juga rintik-rintik. Turunnya hujan yang membasahi bumi pun tak luput dari gumaman seseorang, "Hujan lagi ... hujan lagi."

Wanita itu baru saja menyelesaikan satu pekerjaannya. Hidupnya memang sudah lebih baik setelah tinggal bersama keluarganya, tetapi tetap saja ia harus bekerja untuk memenuhi utang-utangnya—setidaknya begitu anggapannya terhadap orang-orang yang sudah membantunya.

Ia menutupi kepalanya dengan kedua tangan dan berjalan cepat ke tempat kerjanya yang kedua.

Ia mendengkus kala hujan rintik-rintik. Baginya, waktu adalah uang. Jadi, tidak ada waktu lagi meski hanya berteduh sebentar. Ia harus segera sampai dan memulai pekerjaannya. Sebenarnya, bukan masalah besar kalau ia sesekali terlambat. Namun, menurutnya, itu akan memberi pengaruh bos dalam memberi penilaian pegawai. Ia menekan dirinya untuk menerapkan disiplin tinggi dan perfeksionis.

Bisa dibilang wanita itu single parent. Ia memiliki dua orang anak perempuan yang sama cantik dengannya. Kepergian sang suami membuatnya sedikit tertekan, ia hanya bisa menghidupi satu orang anak saja. Oleh karena itu, mau tidak mau ia harus meminta bantuan pada ibu mertua untuk merawat anak pertamanya.

Baginya, ada dua hal yang sulit dalam hidup ini. Pertama, kehilangan. Kehilangan menjadi suatu hal yang paling sulit yang pernah ia alami. Membayangkan rasanya saja kadang tidak sanggup, apalagi benar-benar kehilangan sesuatu yang berharga. Kehilangan memaksanya untuk menerima dan mengiyakan semua yang telah terjadi. Bahkan kehilangan tulang rusuknya, pasangannya, dan rekan sehidup sematinya.

Kedua, kembali. Menekan ego untuk membuka hati yang terluka bukan perkara mudah baginya. Ketika dirinya telah kehilangan, itu menjadi tanda bahwa akan sulit ia menerima kembali. Maka, jangan sekalipun memaksanya untuk kembali.

Tepat setelah wanita itu sampai di tempat kerjanya, rintik hujan berubah deras membuat jarak pandang terganggu. Ia bersyukur bisa sampai tepat waktu.

Seseorang memanggilnya, "Lianne."

Dengan segera, ia menghampiri orang itu—melupakan sejenak hujan di luar sana.

Ia mengangguk ketika disuruh merapikan meja dan kursi pelanggan. Setelah ia menggunakan apron, ia langsung mengerjakan perintah dari bosnya. Meja-meja itu ia semprot dengan pembersih, kemudian dilap sampai kinclong. Begitu seterusnya sampai semua meja bersih.

Cuaca hujan seperti ini menjadikan resto tempatnya bekerja sedikit ramai. Mereka menjadikannya sebagai tempat berteduh. Ya, memang cocok sekali. Apalagi ditemani lagu mellow dan kopi. Perpaduan yang menggiurkan.

Pandangannya teralih pada seorang pria yang sedang membaca ipad-nya dengan fokus. Ia merasa tidak asing dengan pria itu. Lianne menggelengkan kepala. Ia pasti sudah tidak waras karena memikirkan pria asing itu.

***

Persiapan untuk POP cabang sepak bola sudah hampir selesai. Para panitia sedang berkumpul untuk berdoa dan menyalurkan semangat satu sama lain, khususnya seksi acara dan panitia inti yang sangat hectic.

QUEEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang