1. Hari Menyebalkan

16.3K 654 82
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ لرَّحِيْمِ

....

"Yang kusuka dari hidup adalah ketika di sepanjang perjalanan, akan kutemui orang-orang baru. Salah satunya dirimu"

🍁

TRINGG....

Lonceng berbunyi, menandakan ada seseorang yang masuk ke dalam toko kue. Hal itu membuat beberapa pasang mata ikut refleks menatap ke arah pintu. Apalagi yang baru saja masuk ke dalam toko adalah seorang gadis cantik dengan mahkota hijab yang melekat indah menutupi rambutnya . Lekukan pada pipi kirinya terlihat jelas ketika dia tersenyum kepada beberapa pelanggan lain, membuat gadis itu semakin terlihat manis.

Semua mata tampak menatap takjub dan mengagumi gadis itu dari jauh. Beberapa orang yang menjadi pelanggan di toko kue ini sudah sangat tidak asing dengan gadis itu. Gadis manis pemilik toko kue yang sedang viral beberapa bulan belakangan ini.

"Hai, Rin," sapanya ramah pada seseorang yang sedang sibuk membungkus kue pesanan pelanggan.

“Hai, Mbak," jawab Airin, satu-satunya pegawai di toko kue Millenial Bakery milik Safwa.

"Maaf, ya, agak telat datangnya," ucapnya sedikit merasa bersalah dengan Airin.

"Enggak apa-apa, kok, Mbak. Yang kerja di sini, kan, aku."

"Ya sudah, sini aku bantu.  Kamu layani pelanggan yang lain, ya.” Safwa mengambil alih pekerjaan Airin.

"Siap, Mbak,” jawab Airin menyerahkan pekerjaannya kepada Safwa.

Kahisha Safwana Gazala. Nama cantik yang menjadi sebuah doa dari kedua orang tuanya, agar kelak putrinya menjadi seorang yang sukses dan berhasil dalam hidupnya.

Mungkin saja doa yang diberikan orang tuanya kini sudah sebagian tercapai. Gadis berusia 19 tahun itu kini sudah mampu mandiri, mengelola toko kue yang menjadi miliknya sendiri. Meskipun toko kuenya tidak terlalu besar dan masih terbilang baru, tetapi tokonya sama sekali tidak pernah sepi dari pembeli.

"Kuenya sudah habis semua, ya, Rin?" Suara Safwa membuat Airin menoleh.

Setelah selesai melayani pembeli Airin lantas menghampiri tempat di mana Safwa duduk. Hari ini pesanan kue sangat membludak hingga membuat Safwa dan Airin hampir saja kewalahan.

“Sudah, Mbak. Tinggal beberapa kue pesanan yang belum di ambil," balas Airin tersenyum.

"Hari ini ramai banget, ya.”

"Iya, Mbak. Makin hari tokonya Mbak Safwa memang makin ramai,” jawab Airin dengan antusias hingga membuat Safwa terkekeh.

"Alhamdulillah ... aku juga enggak nyangka banget, sih, bisa seramai ini.”

"Itu namanya rezekinya Mbak Safwa."

"Aamiin."

Tringg....

Safwa maupun Airin sama-sama menoleh. Keduanya mendapati seorang pria yang cukup dibilang hampir sempurna. Berkulit bersih, badan tegap, alis tebal, dan hidung mancung. Matanya yang tegas membuat wanita mana pun pasti akan terhipnotis jika melihat pria ini.

"Saya mau ambil pesanan saya,” ucap lelaki itu tanpa basa basi. Gaya berbicaranya juga terkesan singkat. Wajahnya yang datar makin menambah nilai bahwa dia memiliki kepribadian yang dingin.

KALAM RINDU "Untuk Safwa" [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang