Bab 333 - Cuka di mulut Xin Mei.
"Su Yuchen, beraninya kamu menipuku?" Xin Mei menerobos masuk ke ruang pribadi dan menatap Su Yuchen.
Dia duduk dengan seorang gadis dalam gaun koktail biru. Dia menggertakkan giginya dan berjalan menuju gadis itu. Dia bisa merasakan cuka di mulutnya ketika melihat gadis itu duduk di sebelah Su Yuchen. "Aku akan membunuh gadis ini yang memaksamu untuk menipu aku."
Dengan marah, dia berjalan ke arah gadis itu. Dia akan membunuh gadis ini yang memaksa Su Yuchen untuk menipunya, membohonginya. Kemudian dia akan memberikan pelajaran yang cocok untuk Su Yuchen.
"Kamu ..." sebelum Xin Mei bisa melakukan apa saja pada gadis itu, Su Yuchen menghentikannya. Dia memeluk pinggangnya dan mengendalikannya.
"Mei, tenang. Apa yang kamu lakukan?" dia perlahan berbisik di telinganya sambil meminta maaf kepada tamu lain yang hadir di ruangan kecil.
Ya, ada tamu lain yang hadir di ruangan itu tetapi Xin Mei tidak melihat mereka dalam kecemburuannya.
"Tinggalkan aku Su Yuchen. Beraninya kamu menyentuhku? Bagaimana kamu bisa menipu aku? Kamu milikku. Hanya milikku." Su Yuchen tersenyum ketika dia mendengar wanita itu mengklaim dirinya sendiri.
"Aku hanya milikmu dan wanita di depanmu ini adalah Nona Li, klienku, sama seperti anggota lain yang hadir di ruangan ini."
Alarm berbunyi di benak Xin Mei ketika dia mendengar anggota lain. Dia melihat sekeliling untuk melihat banyak pria yang menatapnya dengan mata lebar. Beberapa berusaha mengendalikan tawa mereka.
Xin Mei dengan cepat meletakkan tangannya di wajahnya dan merasa senang bahwa dia telah memakai topengnya sebelum datang ke klub.
"Ahem!" Xin Mei berdeham dan menatap Su Yuchen. Dia menatapnya dengan alis terangkat.
"Jadi, kamu meragukan aku?"
"Tidak ... aku ..." Xin Mei meraba-raba dengan kata-kata karena malu. Dia kemudian menatap Su Yuchen dengan tuduhan di matanya. "Tapi itu bukan salahku. Ini salahmu. Kamu pulang larut malam dengan bau wanita di pakaianmu. Kemarin juga aku mencium parfum yang sama."
"Hari ini, aku melihat fotomu dengan gadis ini dan aku menjadi cemburu dan tidak aman." Xin Mei cemberut dan menatap Su Yuchen. Dia menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.
"Mei, jika kamu merasa sangat tidak aman tentang baunya, mengapa kamu tidak membicarakannya denganku?" dia bertanya dan menatapnya dengan cinta di matanya. "Nona Lu di sini adalah penanggung jawab pelayanan rumah sakit. Kami bertemu setiap hari. Jadi, bukan masalah besar jika aroma parfumnya tertinggal di pakaianku."
"Oke, aku minta maaf. Seharusnya aku tidak meragukanmu." Dia dengan cepat meminta maaf. Dia kemudian berbalik dan menatap semua orang. "Aku minta maaf mengganggu pertemuanmu. Tapi tolong mengerti aku, orangku sangat tampan. Aku takut seseorang akan membawanya pergi dariku."
Su Yuchen memandang Xin Mei dan tersenyum padanya. Dia ingin marah padanya karena meragukannya. Tetapi kemudian dia menempatkan dirinya pada posisi wanita itu dan dia menyadari bahwa dia juga akan melakukan hal yang sama atau lebih buruk.
"Aku harus pergi sekarang."
"Tidak, tetap di sini." Su Yuchen menariknya kembali. "Bergabunglah denganku untuk diskusi."
Xin Mei ingin menolak tetapi kemudian matanya tertuju pada Nona Li yang duduk di sofa. Xin Mei menangkap nafsu di matanya dan memutuskan untuk tinggal di sini.
"Oke, aku akan tinggal."
Xin Mei berjalan menuju tempat Nona Li duduk. Dia duduk di samping Nona Li dan menarik Su Yuchen ke seberang.
