Bab 295 - Apa yang terjadi dengan dapur saya?
Ketika Xin Mei kembali ke rumah, dia mengerutkan kening ketika bau menyengat menghantam hidungnya. Dia mengendus dan berjalan menuju dapur.
Matanya membelalak ketika dia melihat kondisi dapurnya dan kemudian Su Yuchen. Dapur dan Su Yuchen keduanya dilapisi cokelat dan lantai.
"Apa yang terjadi disini?" Syok total bisa terdengar dalam suaranya.
"Percobaan gagal terjadi." Su Yuchen mengangkat bahu dengan senyum sedih di bibirnya.
Dengan hati-hati, Xin Mei berjalan ke dalam dapur dan terengah-engah ketika dia melihat paket demi paket campuran kue, lantai, bubuk kakao dan bahan-bahan lain yang digunakan untuk menyiapkan adonan kue.
Matanya hampir keluar ketika dia melihat batu bara hitam (kue terbakar) diletakkan di atas meja dapur.
"Chen, apakah kamu berencana untuk membakar rumah kita seperti Su Zixin?" dia bertanya dan kembali menatapnya dengan mata lebar.
"Nah, aku sedang mencoba membuat kue." Su Yuchen mengangkat sebungkus campuran kue di tangannya. "Tapi coba tebak, bahkan setelah lima percobaan, aku tidak bisa membuat kue yang sempurna."
"Mengapa kamu membuat kue ketika kamu tidak tahu bagaimana melakukannya? Lihat dapurku, lihat dirimu dan lihat kue yang terbakar ini."
Su Yuchen tersenyum polos dan lagi-lagi mengangkat bahu. "Aku tidak berpikir membuat kue bisa sangat sulit. Pria di video itu mengatakan mudah membuat kue."
Xin Mei lagi melihat sekeliling dapur dan menghela nafas. Sekarang, dia memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, membersihkan dapur yang ditutupi dengan adonan kue bukanlah tugas yang mudah.
"Kamu seharusnya bertanya padaku apakah kamu mau makan kue buatan sendiri." Dia menghela nafas. "Kurang Nether, kamu naik ke kamarmu dan mandi. Sementara itu, aku akan membuatkan kue untukmu."
"Tidak, aku ingin memanggangnya sendiri. Aku ingin membuat kue untukmu."
"Apa maksudmu?" dia menatapnya dengan khawatir. Sirene alarm berbunyi lebih keras di otaknya ketika Su Yuchen berjalan ke arahnya dan melingkarkan lengannya yang terlilit adonan ke pinggangnya, meskipun dia mencoba memprotes.
"Mei, aku ingat, kamu pernah mengatakan kepadaku bahwa ibu pernah membuat kue untukmu dalam setiap kesuksesanmu dan hari ini juga kamu telah mencapai kesuksesan besar, jadi aku ingin membuat kue untukmu."
Xin Mei tersenyum cerah ketika mendengarnya. Ia kembali membuktikan dirinya sebagai suami nomor satu!
"Kamu tidak perlu bekerja keras. Kamu bisa memesannya dari luar."
"Nah, itu tidak menyenangkan. Aku ingin memberimu kue yang dipanggang dari tanganku."
Xin Mei tersenyum lembut ketika dia melihat ekspresi keras kepala di wajahnya. "Baiklah, biarkan aku membantumu. Mari kita bersihkan dapur."
"Baik."
Untuk membersihkan dapur, Su Yuchen segera memanggil pengawal-pengawalnya untuk mengguncang Xin Mei. Dia menarik Xin Mei ke kamar sehingga mereka bisa mandi dan berganti pakaian kotor.
"Chen, kurasa pengawalmu tidak bisa membersihkan dapur." Xin Mei memprotes.
"Mereka akan, percayalah padaku. Mereka sudah sering membersihkan dapur. Percayalah padaku."
Xin Mei tidak mengatakan apa-apa dan hanya bisa berdoa agar dapur bersih setelah kembali tidak lebih kotor dari sebelumnya.
**
