Naughty

1.5K 143 8
                                    

HAI 🎶


"Aku benci sekali dengan perpustakaan! disana terlalu banyak buku,tidak boleh ramai,dan selalu saja mengingatkanku pada pesan ibuku. Dia berkata,aku harus membaca buku demi memperdalam pengetahuanku,padahal kan sekarang sudah ada smartphone,aku bisa mencari apapun disana. Tapi,karena itu pesan dari ibuku sebelum meninggal,maka aku tetap melakukannya. Yaah,walaupun sekedar membaca buku dongeng anak anak."

Masih terlalu pagi rupanya, Seulgi terbangun dari tidurnya tepat pada pukul 9 pagi. Ia meregangkan otot ototnya sambil menguap bebas.

"Hoaaam, aku sungguh tidak menyukai perpustakaan. Demi apapun,kalau saja ibu tidak meminta hal menggelikan ini,aku tidak akan sudi menginjakkan kaki ditempat laknat itu." gerutunya sebal.

Masih malas sekali,mau tidakmau ia harus segera membersihkan diri kemudian pergi ke perpustakaan kota. Biasanya,yang Seulgi lakukan disana adalah,memilih buku novel atau komik,mencari tempat duduk yang berada dipojokan,lalu memasang airpodsnya. Posisi enak sekali bukan?

Selesai mandi dan memakai baju beserta jaket tebalnya,Seulgi pergi menuju perpus kota, tak lupa dengan segala gerutuan yang ia ucap sepanjang jalan. "Bu,sungguh..kalau aku tidak menyayangimu,aku tidak akan pernah menuruti wasiat anehmu ini." serunya sebelum mendorong pintu kaca perpustakaan.

"Oh,annyeonghaseyo.. semoga waktumu bisa dihabiskan untuk hal bermanfaat seperti membaca beberapa buku yang sudah kami siapkan dirak buku." ujar seorang gadis berambut panjang yang bertugas sebagai admin perpus. Seulgi hanya meliriknya sesaat kemudian melengos ketus sebelum akhirnya ia meraih satu buku yang bahkan ia tidak tahu apa judul buku tsb.

Kepala bulatnya menoleh kekiri kekanan,mencari bangku yang menjadi spot favoritnya.

"Ah! aku menemukanmu." antusias sekali. Gadis bermata monolid itu segera menghampiri kursi pojok tepat disebelah jendela. Sudah sangat siap menghabiskan waktu membacanya selama 1 jam. Alih alih membaca buku, Seulgi malah memfokuskan pandangannya pada sosok pria yang baru saja masuk ke perpustakaan, tampan,bersurai terang,dan menenteng box besar.

"Siapa? apa dia juga pengunjung? wah,kalau begini,aku siap membaca buku meski berjam jam,asal dia disini juga bersamaku." sarkasnya.

Gadis itu menutup bukunya kemudian mengintai pria yang ia kagumi dari balik rak buku, seperti mata mata yang ada di tv, Seulgi mengintip apa saja yang dilakukan si pria. Mulai dari menata buku,menyibakkau rambut sambil mendongak hingga jakun sexy nya terpampang naik turun,parahnya,Seulgi terlalu kagum dengan sikap lemah lembut pria itu.

"Jimin ah, bisakah kau menggantikanku sebentar? aku harus menjemput adikku disekolah." suara teriakan itu hampir saja membuat Seulgi berteriak karena terkejut. Nafasnya tersengal saking kagetnya.

"Eoh,pergilah. Sebentar lagi aku selesai." balas pria itu yang ternyata bernama Jimin.

SKIP >>

Mungkin,kalau bisa bicara,bibir Seulgi akan mengumpat karena gadis itu tak berhenti menggigit bibirnya sendiri sembari mengintip Jimin. Pria itu benar benar memiliki kepribadian yang hangat,suka tersenyum dan sangat tampan. Kelewat tampan.

Seulgi tidaktahu,kalau Jimin bekerja disini,kalau tahu sejak awal,dia rela membaca buku sampai malam tiba.

"Huft,apa aku harus menyapanya? ehm.. bagaimana ya? ayolah,Kang Seulgi..kau sangat handal berpura pura..ah!."

Sebut saja Kang Seulgi,bunglon handal yang bisa menipu siapapun dengan ide gilanya.

Seperti seorang aktris,Seulgi melangkahkan kakinya sambil membaca bukunya santai,sengaja ia berjalan berputar hingga harus melewati meja admin. Karena Jimin peka dengan apa saja yang mengusik ketenangannya,ia pun mendongak lalu menatap Seulgi. Alisnya terangkat keatas.

• SHORT STORY SEULMIN PT.3 •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang