Naughty

1.2K 135 6
                                    

Ternyata, fakta itu benar, mungkin kita pernah tidak menyukai sesuatu atau tidak ingin melakukan sesuatu karena hal itu tidak sesuai dengan keinginan kita. Akan tetapi,jika dalam range tersebut kau menemukan sesuatu yang menarik,maka secara otomatis kau akan mulai menyukainya.

Contohnya adalah aku, aku memang termasuk sebagai murid terpintar disekolah saat itu, namun kalian harus tahu,aku sangat benci kalau harus membaca buku demi menjawab atau menemukan jawaban dari soal yang kudapat,terlalu memusingkan. Lalu bagaimana caraku belajar? simple,aku hanya perlu fokus mendengarkan guruku saat ia menjelaskan sebuah materi pelajaran,dengan begitu,aku bisa menjawab semua pertanyaan dengan sangat mudah.

Kini,aku mengerti,membaca adalah kegiatan simple yang memiliki banyak manfaat,salah satunya bertambahnya ilmu dari seseorang tersebut. Jujur saja,aku mulai tertarik dengan buku,tentunya..juga karena dia,pria itu, Jimin.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jimin baru saja tiba diperpustakaan pada pukul 9 pagi,untungnya Hyejin sudah datang lebih dulu dan membuka perpustakaan. Sambil melepas jaketnya,Jimin tak sengaja melirik kekursi yang berada dipojok jendela, tanpa ia sadari,dua sisi bibirnya tertarik keatas,. "Sudah 2 minggu ini,dia selalu membaca buku, tanpa bicara dan banyak tingkah,dia terlihat begitu tenang. Cantik."

Sebenarnya,Seulgi tahu kalau Jimin sudah tiba,tapi gadis itu memilih fokus pada bacaannya,tidakmau dibuat malu lagi seperti waktu itu,insiden buku tentang dinasti Joseon lebih tepatnya.

"Hey,kau sudah datang? apa yang kau baca? serius sekali." Jimin menyapa Seulgi sembari ikut duduk disebelah kiri nya.

"Eoh? I-ini.. ini,novel.. kurasa,aku tidak terlalu cocok dengan buku yang bertema tentang kerajaan. Ini,bagus sekali.. judulnya Bunga dandelion dan burung merpati ,kau tahu Jim? aku sangat menyukai jalan ceritanya,aku berharap,,didunia ini tidak ada yang mengalami kisah seperti cerita ini." ujarnya sendu.

Jimin tahu buku itu,buku yang dibaca Seulgi adalah salah satu buku favoritnya dari sekian banyak buku yang Jimin baca. Jangankan hanya bersedih,Jimin sampai menangis saat membaca buku tersebut.

"Benarkah? memang.. apa yang kau takutkan kalau ada seseorang yang memiliki kisah seperti bunga dandelion dan burung merpati?."

Bibir tipis merahnya menorehkan senyuman manis,amat manis, bersamaan dengan pupil mata yang melebar. "Cinta, ini soal cinta.. aku tahu,buku ini hanya karangan fiktif,akan tetapi..aku kagum karena penulisnya mampu membuat pembaca merasakan sedih dan merasakan kenyataan dari cerita ini. Ketika,bunga dandelion yang cantik mengagumi burung merpati, singkatnya mereka saling menyukai satu sama lain, tapi kenyataan bahwa mereka berbeda,membuat keduanya sedih dan patah hati. Aku sangat suka saat burung merpati itu berjaga jaga setiap hari agar dandelion tetap utuh tanpa gangguan hewan lain dan manusia,begitupun dandelion,meski dia hanya sepucuk bunga.. ia berusaha menjadi ksatria untuk merpati. Aku kecewa dengan akhir ceritanya,dimana sang merpati meluangkan waktu untuk terbang sejenak,namun saat ia kembali,,dandelion itu sudah tak ada lagi ditempatnya,manusia telah mencurinya." jelas Seulgi.

"Kau benar, aku yakin.. merpati sangat kehilangan." sahut Jimin yang memang paham betul dengan jalan cerita tersebut.

Helaan nafas Seulgi seolah menjadi penutup pembahasan novel yang ia baca. Mereka sempat terdiam sejenak,sebelum akhirnya Seulgi bersua kembali.

• SHORT STORY SEULMIN PT.3 •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang