Tanpa basa basi,Jimin segera berlari menemui Seulgi. Dan Taehyung pun menyusul,sekaligus menggandeng tangan Jiyeon.
"Seul? uda enakan?."
Masih lemah, dan terbaring Seulgi hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan.
"Sorry ya..gue ga nyangka,kalo Jiyeon bisa senekat itu. Gue bakal kasih hukuman buat Jiyeon."
"J-jim,gapapa kok.. gue aja ngga marah,lo kenapa marah? its okay,dia masih anak anak.."
kreekk.
Seulgi menengok sisi kiri, lalu mendapati Taehyung dan Jiyeon yang tengah beriringan menghampirinya.
"Syukur deh lo masih idup." olok Taehyung seraya memamerkan box smilenya.
"Heh, gue lempar ke kolam buaya juga lo." ketus Jimin.
Meski kedua pria ini sibuk bergurau, namun Seulgi tak menghiraukannya,justru ia membalas tatapan Jiyeon padanya.
"Maaf.." lirih gadis kecil itu.
"Nggapapa kok, aku tau..kamu gini karna kamu capek kan diurusin orang lain? kamu maunya sama ayah terus ya?."
BBAAM!
Hening sekali, Taehyung dan Jimin pun tak lagi bergurau karena mendengar seruan Seulgi. Merasa jika dugaan Seulgi benar, Jiyeon menganggukkan kepalanya pelan.
Tertatih namun Seulgi tetap berusaha bangkit dari tidurnya, ia menyender tepat dikasur rumah sakit. "Aku tau,sini duduk disebelahku."
"Tante maaf.."
"Hussst, aku maafin kamu,kalo kamu mau nurutin perintahku."
"Apa itu te?."
Bibir tipis Seulgi mendekat dirungu Jiyeon, ia membisikkan sesuatu dengan sangat lirih. Hingga menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan Jimin serta Taehyung.
