bedak

3.1K 323 3
                                    

Haechan jalan keluar kelasnya sambil nyeret tasnya. Hari ini dia dapat banyak tugas dari gurunya jadi ngk semangat.

"Chan. Lemes aja, ini udah waktunya pulang senyum kek" ucap Jaemin.

"gimana mau seneng dapat tugas betumpuk gitu" ucap Haechan.

"iya juga tapi senyum dong. Itu tas juga entar rusak loh"

Haechan ngk dengerin Jaemin itu tas beneran diseret sama dia sampai parkiran. Jaemin mutar bola matanya malas.

"gue duluan ya" Haechan ngangguk. Matanya melihat kearah gerbang sekolahnya. Mencari seseorang yang sudah janji padanya akan menjemputnya.

Ting

Aku nunggu di dekat minimarket sekolah

Haechan nendengus saat mendapat pesan dari Jisung. Ia menyandang tasnya dan berjalan menuju minimarket dekat sekolahnya. Ngk jauh cuma Haechan lagi males sekarang jadinya rasanya kalau jalan tuh butuh banyak energi banget.

"kusut banget mukanya" ucap Jisung yang duduk di atas motornya kala Haechan sampai.

"tahulah. Mau cepat pulang" jawab Harchan. Jisung ngasih yang biasa Haechan pakai.

Jisung ngelirik Haechan dari kaca spion. Bingung kenapa kekasihnya itu jadi murung. Saat sampai dirumah Haechan langsung turun dan ngelepas helmnya.

"makasih" Jisung ngangguk. Haechan langsung jalan buat masuk kerumahnya.

"Chan"

Haechan noleh kebelakang."ya?"

"ngk usah ganti baju. Bawa baju kamu buat besok sama nanti buat ganti. Nginap rumah aku"

Haechan naikin alisnya dan balik jalan ngedekatin Jisung."tumben. Kenapa?"

"bawa aja" ucap Jisung.

Haechan masih diam,ngebuat Jisung berdecak kesal."cepetan"

"iya iya. Bentar" Haechan lari kedalam rumahnya.

Ngk beberapa lama Haechan keluar dari rumahnya sambil nyandang tas tadi yang dia pakai buat sekolah sama tas kecil yang ia pegang.

"tapi aku lagi banyak tugas" ucap Haechan. Jisung ngangguk sebagai dan masangin helm buat Haechan.

***

Haechan ngerebahin badannya di kasur Jisung. Sedangkan pemilik kamar sedang dikamar mandi buat bersih-bersih.

Karna kamar Jisung cukup dingin dan itu ngebuat Haechan jadi ngantuk. Baru aja mau tidur,mukanya malah di tutup sama handuk mana rada basah ngebuat Haechan langsung nyingkirin handuk itu.

"gangguin ih" Haechan ngelempar handuk itu ke Jisung.

"dibilangin jangan tidur" ucap Jisung.
"sana mandi"

"dibilingin jingin tidir" cibir Haechan sambil bangkit dari duduknya.

"mulutnya" ucap Jisung. Haechan menatap sinis Jisung dan ngambil handuk yang di sodorin pemuda park itu.

"jangan tidur dikamar mandi"

"emang kenapa? Terserahlah" jawab Haechan ketus.

"kamarnya ada penunggunya, entar-

"JISUNGGGG"

Jisung terkekeh saat mendengar teriakan dan juga bunyi dentuman pintu.

***

Haechan sedang dibantu Jisung mengerjakan tugasnya. Dan tepat pukul 11 malam mereka selesai. Haechan merenggangkan ototnya. Beruntung di bantu oleh Jisung jika tidak akan lebih lama dari ini.

"Sung" panggil Haechan.

Jisung berdehem menjawab panggilan Haechan. Matanya masih fokus pada laptop didepannya.

Haechan diam-diam mengambil bedak yang ada didalam tasnya. Bedak bayi. Menaburkannya di tangannya sedikit. Perjalan perlahan kebelakang Jisung.

"Haechan"

Haechan terkekeh saat berhasil mengenai pipi Jisung dengan bedak.

"siapa suruh akunya di cuekin wlee" Jisung hanya diam sambil menghapus bedak dipipinya. Membiarkan Haechan berbuat semaunya. Tugasnya tanggung jika tidak diselesaikan alhasil ia membiarkan dulu Haechan ingin berbuat apa.

"kayak tadi tambah ganteng loh. Sini ditambahin lagi bedaknya"

"Chan"

Haechan tak mendengar seruan Jisung. Ia malah semakin menjadi-jadi memakaikan Jisung bedak.

Jisung berdecak ia menyimpan tugasnya yang sudah selesai lalu menahan tangan Haechan.

"udah?" Haechan menggeleng.

Jisung melepaskan tangan Haechan membiarkan Haechan berbuat semaunya.

Jisung melirik bedak yang ada tak jauh darinya. Diam diam ia mengambil bedak itu.

"nah impas" ia buru-buru berlari menjauhi Haechan.

Haechan yang tak mau kalah langsung mengejar Jisung yang berlari keluar kamar.

Haechan berdecak kesal kala tak melihat Jisung. Ia berjalan perlahan mencari Jisung.

"Sung. Kemana sihhh"

Haechan mencari Jisung kebelakang rumah Jisung. Dan tak menemukan pemuda tinggi itu.

"dingin" Haechan menjauhkan pipinya dari kaleng dingin yang ditempelkan ke pipinya.

"mau ngk?" Haechan mengambil minuman kaleng itu.

"celemotan itu pipinya" Haechan menghapus bedak yang ada di pipinya.

"makin celemotan itu" ucap Jisung.

"masak sih" Jisung menggidikkan bahunya. Dan menghadap Haechan.

"tuh baru bersih" Jisung langsung pergi dari sana saat berhasil membaluri pipi Haechan dengan krim.

***


Bye bye

Jihyuck/problem destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang