"buruan Chan, aku ajak jalan-jalan malah enggak mau" ucap Jisung.
"mager Sung"
Jisung berdecak kesal. Ia mengambil hoodie digantungan milik Haechan."nih buruan pakai"
"mau kemana hah? Enggak biasanya kamu ajak jalan pas malam sabtu" ucap Haechan sambil mengambil hoodie miliknya itu.
"besok aku enggak bisa, makanya ngajak sekarang" jawab Jisung.
"kenapa? Tugas?" Haechan beranjak dari duduknya. Mengambil topi, dan juga beberapa lembar uang ia terlalu malas hanya untuk membawa dompet.
"bukan"
Haechan membalikkan badannya, dikala bedak yang ia pakai rata, hanya memakai bedak bayi agar tak terlalu kucel."jadi?"
"nanti aku kasi tahu"
Mereka pun berjalan keluar rumah,Haechan tak lupa mengunci pintu rumahnya.
"Sung, ke Hyuncafe kayak boleh deh hehe" Haechan menyengir menghadap Jisung.
"kamu tahu kalau cafe Hyunjin udah buka?" tanya Jisung yang sedang fokus menyetir. Haechan mengangguk.
"udah,kamu udah tahu juga?"
"udah lama" jawah Jisung santai.
"loh kok ngk ngasi tahu?"
Jisung melirik Haechan sebentar." dua minggu, siapa yang bilang tugas banyak. Masih belum paham materi, siapa?"
Haechan tunjuk tangan dengan muka polosnya miliknya.
"ya terus?" tanyanya.
Jisung menoleh pas sekali sedang lampu merah."ya terus? Masih nanya?" Haechan diam dan ia pun menggeleng.
"tapi kan bisa kesana sebentar" ucap Haechan. Maksud Jisung itu, Jisung enggak mau Haechan sampai ngerengek minta buat pergi kesana padahal tugasan dia banyak. Nah tadi waktu mereka lagi dirumah, Haechan bilang tugas dia tinggal sedikit makanya Jisung ngajak dia pergi ditambah ada yang mau dia kasi tahu juga ke Haechan.
"sebentar di kamu itu sampe lupa waktu" ucap Jisung. Haechan mempoutkan bibirnya.
Haechan melihat jalanan dan juga suasana diluar saat malam. Jisung kembali melirik Haechan dan menghela napas pelan.
"Sung"
Jisung membalas panggilannya dengan gumaman.
"masalah apa?"
Jisung tak langsung menjawab pertanyaan Haechan itu. Ia memilih diam dengan pandangan fokus pada jalan. Diamnya Jisung membuat Haechan urung melanjutkan tanyanya.
***
Haechan mengetuk meja dengan kukunya, tak mengindahkan Jisung yang sedari tadi melihat kearahnya.
"besok aku bakalan pergi kerumah orang tua mama. Buat beberapa hari, makanya aku ajak kamu malam ini. Buat beberapa hari kedepan jaga diri kamu baik-baik, ada apa-apa hubungin aku"
Mendengar ucapak Jisung membuat Haechan langsung menatap pemuda Park itu. Kenapa rasanya ia ingin menangis?
"oh gitu, okey. Kapan berangkatnya?" tanyanya.
"besok pagi"
Jujur ia kaget, tapi rasa kagetnya ia tutupi dengan senyum cerianya biasa."jangan lupa oleh-oleh hehe"ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.
"kenapa enggak bilang waktu dirumah aja?"
"yakan udah aku bilang sekalian ngajak kamu jalan" jawab Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jihyuck/problem destiny
Fanfictionharus sabar,ngk boleh nolak,sabar,sabar,sabar. punya pacar savage nyebelin keras kepala suka ngatur gimana? bertahan atau berhenti?