samyang

2.2K 271 8
                                    

Makasih 1K votenya:')
Enggak nyangka aku kalau ini bakalan bisa 1K vote makasih ya
Ada yang paham dichapter tenis meja
Udah ku kode loh huehehhe

***

Chan, lo serius mau makan samyang? Lo kan punya maag" tanya Renjun.

"iya serius, tapi jangan kasi tahu Jisung okeh?" ucapnya.

"enggak jadi aja deh, gue ikutan takut kalau sampai maag lo kambuh" ucap Jaemin.

Haechan menghela napas."enggak papa kok, kemaren juga pernah makan samyang bareng kak Mingyu. Aman" ucapnya.

"batu banget sih" ucap Renjun. Haechan mengambil beberapa bungkus mie pedas itu.

"minumnya apaan?"

"soda?"

"aww sakit Njun" Haechan mengelus kepala yang mendapat jitakan dari Renjun.

"nyari mati tahu enggak lo" ucap Renjun.

"ya kan Nana nanya, ya gue jawab aja soalnya tuh minuman didepan mata. Salah gitu?" ucap Haechan.

Renjun menghela napasnya, jika diladeni tidak akan ada ujugnnya.

Selesai berbelanja mereka pun pulang kerumah Haechan. Hari ini Haechan sendiri setelah satu bulan kedua orang tuanya dirumah, kali ini hanya satu minggu tak akan lama seperti sebelumnya orang tuanya itu pergi.

***

Haechan memegang perutnya yang terasa sakit. Ia mencoba abai melanjutkan bermain gamenya. Namun lama kelamaan sakitnya bertambah. Ia meletakkan ponselnya disampingnya. Berjalan menuju lemari tempat obat. Mengambil obat maag yang biasa ia minum jika sudah kambuh.

Setelah meminum obat, ia berbaring dikasur. Menahan sakit pada perutnya. Lama kelamaan ia jatuh tertidur.

Paginya ia merasaka tubuhnya yang lemas, dan perutnya masih terasa sakit. Ia meringis saat mengingat ucapan Renjun kemaren. Ponselnya berdering. Ia mencari-cari ponselnya itu sebelah tangan.

"hallo"

"aku didepan, kamu baru bangun?"

"iya, sebentar ya"

Haechan menghela napasnya. Melihat jam ternyata sudah jam 9 lewat. Ia memijat pelipisnya pelan. Lalu berjalan kekamar mandi, membasuh muka dan menyikat giginya. Selesai dengan itu, ia berjalan keluar membuka pintu untuk Jisung.

"untung aja hari ini minggu" ucap Jisung saat Haechan membuka pintunya. Haechan menyengir kearah Jisung.

"ini sarapan" menerima bungkus plastik yang diberi Jisung. Perutnya masih terasa sakit namun ia mencoba tenang. Lalu berjalan menuju dapur.

Ia meletakkan bungkusan itu diatas meja. Ia menarik kursi untuk duduk. Memegang perutnya yang terasa sakit. Matanya berair menahan sakit perutnya.

"Jisung" panggilnya.

Jisung yang berada diruang tengah,langsung menghampiri Haechan yang memanggilnya.

"kamu kenapa?"

"tolongin obat maag aku,perut aku sakit" ujarnya. Jisung buru-buru mengambil obat maag milik Haechan, lalu mengambil segelas air putih.

Haechan langsung meminum obatnya itu. Sedikit bernapas lega karna telah minum obat.

"kali ini apalagi yang buat maag kamu kambuh?" tanya Jisung dengan raut wajah yang siap memarahi Haechan.

"itu aku makan samyang" ia memelankan nada bicaranya diakhir kata.

Jisung berdecak kesal,"berapa kali aku bilang jangan makan itu"

"tapi aku cuma makan sedikit kok" belanya.

"enggak yakin aku kamu cuma makan sedikit"

"sedikit kok kan aku makan mienya bertiga bareng Renjun sama Jaemin"

Jisung merogoh sakunya mengambil ponsel. Mencari nomor seseorang.

"halo Sung"

"kak, kemaren makan samyang sama Haechan?"

"iya"

"berapa banyak?"

"tiga bungkus"

Jisung tersenyum miring sambil menatap Haechan. Haechan mengigit bibir bawahnya. Renjun memang tak bisa diajak kerja sama.

"kenapa Sung? Maag dia kambuh ya?"

"ya"

"marahin aja, kemaren udah dilarang kok dia aja yang batu"

"yaudah makasih kak"

"sama-sama"

"masih mau bela diri?" tanya Jisung.

Haechan menunduk memainkan jarinya. Jisung bangkit dari duduknya, mengambil piring dan juga sendok, memindahkan makanan yang ia beli tadi ke piring.

"makan" ucapnya. Haechan mendongak melihat Jisung yang ingin menyuapkan dirinya.

"makan atau aku bakalan lebih marah"

Haechan membuka mulutnya menerima suapan dari Jisung. Sampai suapan terakhir ia tak berani menatap Jisung. Setelah itu mereka pindah ke ruang tengah.

"masih sakit perutnya?" Haechan menggeleng.

"tiduran sini" ucap Jisung sambil menepuk pahanya, Haechan merebahkan dirinya lalu menjadikan paha Jisung bantalan.

Jisung mengusap kepala Haechan pelan. Membuat Haechan merasa mengantuk.

"kalau dikasi tahu itu nurut. Kamu enggak nurut kamu juga yang nanggung sakitnya" ucap Jisung lembut.

"beneran perutnya udah enggak sakit lagi?"

"sedikit,tapi enggak kayak tadi" jawab Haechan. Jisung mengangguk.

"kamu ngantuk?" Haechan mengangguk.

"tidurlah" ucap Jisung. Haechan membalikkan badannya, ia memeluk Jisung lalu tertidur.

***

Bye bye

Jihyuck/problem destinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang