95. Aladdin (SB3)

1.4K 210 42
                                    

GIMANA CARA MEMBUAT PENULIS SENANG???
..
..
..
SELAMAT MEMBACA!!
INI PART AKHIR SEBELUM AKU SEMI HIATUS LAGI.
..
..
..
SAMPAI KETEMU KAPAN-KAPAN AKU PUNYA MOOD NULIS YA WAKAK.
🖤🖤

.
.
thx yang udah selalu support
Love u!!

" Aladdin, aku mau bunga itu.." kekeh putri Jasmine sambil malu-malu menunjuk bunga matahari yang berada di taman istana mereka.

" Kau mau bunga itu sayang?" Tanya Aladdin kemudian menghampiri putri Jasmine dan memeluknya dari belakang.

" Hmm tolong ambilkan untuk ku."

Aladdin terkekeh melihat istrinya ini yang semakin manja padanya. Oh jelas Aladdin tak keberatan. Ia suka sangat suka ketika istri nya itu bermanja-manja.

Aladdin juga suka melakukan apapun yang di perintahkan istrinya. Apalagi ketika sang istri memohon dengan puppy eyes nya yang sangat membuatnya lemah. Ah bahkan ketika Putri Jasmine meminta dunia padanya dengan puppy eyes nya mungkin Aladdin akan memberikan nya walaupun nyawa taruhannya.

" Untuk mu sayang." Aladdin memberikan bunga yang diminta sang istri. Bunga matahari yang juga menjadi bunga favoritnya. Karena menurutnya bunga itu melambangkan istri nya yang penuh keceriaan.

" Sangat indah. Perpaduan warna kuning dari hamparan bunga matahari, jingga dari senja yang datang dan senyumanmu yang begitu memabukan." Ucap Aladdin begitu manis ala anak senja, yang membuat Putri Jasmine malu-malu.

" Sejak kapan kau pandai merangkai kata manis?" Tanya Putri Jasmine penasaran tanpa menghilangkan senyum malunya.

" Apakah aku sudah pandai merangkai kata sayang? Kalau gitu bolehkah aku meminta sebuah ciuman sebagai hadiah?" Goda Aladdin dengan senyuman jahil.

" Kau bahkan bisa mendapatkan ciuman tanpa harus menunggu ciuman hadiah sayang." Kekeh Jasmine lalu mulai menarik tengkuk Aladdin. Membawanya menuju hadapannya sebelum matanya terpejam yang kemudian menuntun nya pada ciuman panjang.

" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa bwha abwhaa. Huaaaaa."

Edo ngakak guling-guling melihat adik nya berteriak kaget karena ia siram dengan segelas air. Edo kesal sih tadi katanya ngajak jalan sore tapi malah adiknya ini tidur pulas tak bangun-bangun.

" Hiks hiks mmammaaaa papaaaa hiks huaaa maaaa bang Edo maa hidung Aira sakit huaaa." Aira menangis kencang hidungnya benar-benar sakit karena kemasukan air.

Selain itu dia juga sebal mimpinya berciuman dengan pangeran Aladdin gagal karena abangnya yang super laknat.

" Kenapa sayang ya ampun Edo. Kamu kok tega banget sih sama Aira." Omel mamanya yang baru saja masuk kamar Aira setelah mendengar isak tangis anak bungsu nya.

" Iaaaa. Aduh maaf Abang nggak bermaksud. Tadi--

" Diem!! Sakit maa hidung ia sakit. Abang tega huaaaa. Ia juga batal jadi Putri Jasmine maaa." Aira menangis tersedu-sedu memeluk sang ibu yang tengah mengusap punggung nya lembut.

" Diem kamu Edo!!"

Edo yang hampir mau ngakak lagi karena ternyata adiknya itu lagi mimpi indah alias ngayal jadi Putri Jasmine gagal, batal ngakak karena bentakan mamanya. Ia juga jadi sedikit menyesal deh melihat hidung merah adiknya.

" Edo ini memang kok. Jahil terus efek jomblo akut kali mah." Timpal papa Edo yang baru memasuki kamar Aira.

" Enak aja pa. Tadi adek ngajak jalan sore udah janjian tapi malah ngebo salah dia sih." Sungut Edo tidak terima di salahkan tanpa pembelaan.

The story of lisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang