Yuna lagi dandan, mau pergi beli cilok langganannya di depan komplek. Yuna udah cinta banget sama cilok itu, selain enak yang jual ganteng abis cuy. Ciliknya gurih dimakan sambil liatin si abang makin gurih.
" Maaa Yuna pergi nyilokkk assalamualaikum."
Setelah berpamitan sambil berteriak ada Yuna bar-bar ia langsung berlari-lari kecil. Jalan kaki aja guys sore-sore gini enak, lagian nggak jauh juga.
" Hallo abang Alfi.. ciloknya ya seperti biasa." Ucap Yuna sambil tersenyum lebar berharap si abang peka sama perasaannya yang menggebu-gebu minta di balas.
" Sipp Yuna cantik. Tunggu sebentar." Ucap bang Alfi sambil tersenyum manis membuat Yuna klepek-klepek kaya lele kekurangan air.
Bang Alfi hanya tersenyum maklum menatap Yuna yang wajahnya memerah karena dia senyum. Ah lucunya, kalo nggak inget dia hanya penjual cilok di depan komplek perumahan orang kaya udah dinikahi ini adek Yuna.
Dan Yuna menunggu cilok tercinta nya sambil bermain ponsel. Gak lupa juga ngefotoin diem-diem si akang cilok lalu terkekeh-kekeh sendiri karena hasilnya blur. Besok dia bakal minta beliin papanya camera anti blur biar bisa ngefotoin abang Alfi berkualitas HD.
" Nih neng geulis ciloknya. Oh iya ini buat Yuna." Ucap bang Alfi sambil menyodorkan cilok pesanan Yuna dan juga mmm secarik kertas.
" Kertas apanih bang?" Dahi Yuna berkerut bingung memegang kertas pemberian bang Alfi.
" Itu nomor hp saya, Yuna kalo kangen abang biar bisa telfon aja jangan kesini setiap hari beli cilok nanti nggak sehat kalo makan cilok setiap hari."
Anjay, Yuna melotot nggak percaya. Dia nggak nyangka modusnya ini ternyata ternotice bang Alfi. Dia bingung mau jijingkrakan atau malu aduh Yuna malah salah tingkah.
Mengabaikan bang Alfi yang menatap nya bingung dan cilok nya yang belum ia makan Yuna berlari kencang membawa kertas berisi nomor handphone bang Alfi.
" Papaaaaa buatin Yuna perusahaan cilok bang Alfi jadi chefnya. Biar kalo nanti Yuna nikah sama bang Alfi kita berdua udah kaya."
" Aaaaaa nggak nyangka aaaa."
🌻🌻
Yuna Sungkem sama papa minta perusahaan cilok
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bang Alfi Apalah dayaku hanya tukang cilok
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
