52. Mom-II

1.6K 205 4
                                    

Hey Yo!! Karena ini sukaan aku jd aku kasih next part lebih dulu ya!!
Yang lain sabar satu-satunya.
Selamat membaca jangan lupa tinggalin jejak support!!
ENJOOOOOYYY!!








" Selamat pagi... Duduk sarapan. Itu nasi gorengnya dimakan. Ambil sendiri ya."

Bu dosen cantik Devina Azzahra itu memang sekarang sudah tinggal bersama Haikal, karena ya udah sah jadi mommy barunya Haikal. Walaupun dengan ketidakikhlasan yang sangat tampak Haikal mengizinkan mereka menikah.

Seperti biasa ketiga temannya itu memang sering kali numpang dirumahnya. Agar Haikal tidak kesepian katanya, padahal ya karena banyak makanan dan ditambah sekarang ada Bu Dosen Cantik.

" Makasih banyak Bu Dosen cantik udah repot-repot di siapin sarapan." Ujar Roni seraya mengambil piring berisi nasi goreng yang ada ditangan Devina.

" Heh enak aja, itu buat gue sembarangan." Kini Haikal merebut nasi goreng itu dari tangan Roni.

Devina yang kesabaran nya berkotak-kotak hanya tersenyum melihat pertengkaran anak-anak nya ini.

" Udah jangan rebutan. Farrel Roni Jerry am---"

" Makasih buu huhu makin sayang. Nginep disini terus ah pagi-pagi udah ada bidadari nyiapin makanan di piring." Sekarang Jerry yang mengambil piring berisi nasi goreng di tangan Devina sambil tersenyum lebar. Haduh kesabaran Devina memang sangat di uji.

Devina lagi-lagi hanya tersenyum, sebenarnya nasi yang ia siapkan itu bukan lah untuk anak-anak ini melainkan untuk suaminya yang masih di kamar bersiap berangkat ke kantor.

Kini Devina kembali menyiapkan nasi di piring untuk suaminya yang sudah di rebut anak-anak tadi. Mengabaikan Farrel dan Roni yang belum mengambil makanannya malah menatapnya sambil tersenyum lebar.

" Buat sa---"

" Roniiii... Buat Daddy itu. Kalian ini haduh lupa apa dia itu istri daddy, mommy kalian." Ucap Gerald menghentikan Roni yang ingin kembali merebut nasi goreng ditangan Devina.

" Astagaaa... Belum Daddy menikmati hari punya istri kok malah kalian yang monopoli istri dad." Gerald duduk menatap anaknya dan sahabat anaknya yang sudah ia anggap anaknya itu.

Gerald hanya menghela nafasnya pasrah melihat keempat anaknya ini bukannya menjawab tapi malah berdecih serempak.

" Lusa daddy sama mommy mau liburan.. ah honeymoon kalian---"

" Ikuttttttt"

Oh astaga, ada apa sebenarnya dengan anak-anak nya ini.

" Bagaimana kalian mau punya adik perempuan kalo kalian ikut."

" Aaaaaaaaaaaaaaaa nggak mau denger kuping ikal panas. Dah ikal berangkat bye dad. Sampai jumpa di kampus Bu dosen cantik."

" Farrel juga jadi sesek napas. Ibu dosen  cantik kita pergi bye." Mereka akhirnya pergi dengan memegang dada masing-masing menyusul Haikal yang tadi juga menutup kupingnya yang entah mengapa terasa panas katanya.

" Kalian!! Stop manggil Bu dosen cantik. Mommyyyy!!! Astaga." Teriak Gerald yang bahkan tak di hiraukan anaknya.

" Udah sayang udah... Mereka cuma belum terbiasa." Ucap Devina tersenyum lembut mengusap punggung suaminya agar lebih tenang.

" Besok kita beli rumah baru aja untuk berdua biar nggak di ganggu curut-curut itu." Astaga Gerald bahkan sangat mirip dengan Haikal ketika merajuk seperti ini. Tolong berikan kaca agar ia bisa melihat wajahnya sendiri kemudian malu sendiri.

The story of lisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang