1. Masker

13.4K 524 31
                                    

Jangan lupa vote sama komennya!!
Don't be a silent reader okay!!






Jakarta sedang di guyur hujan sederas-derasnya dalam beberapa Minggu terakhir, belum banjir memang. Tapi cukup membuat seorang gadis yang sedang menunggu taxi di halte bus itu sebal. Pasalnya dia harus sampai ke kampus dalam waktu 20 menit lagi namun sampai sekarang taxi tak kunjung tiba ditambah hujan lebat yg membuatnya bersin-bersin.

"Ah kayaknya gue harus nyoba saran Acha deh buat ikut kencan buta. Biar kalo kuliah ada yang anter jemput... Achi.. achii." Bisik Rafeena sambil mengusap hidungnya yang mulai memerah karena bersin-bersin. Dia mulai menghentakkan kakinya, semakin sebal karena ia yakin dia akan terlambat kelas pagi ini.

"Mba, ini pake masker kalo lagi sakit. Biar nggak nularin ke orang lain. Dan pagi-pagi jangan badmood ini saya kasih coklat, kata bunda coklat bisa ngebuat mood kita jadi baik." Jelas cowok itu sambil memasangkan masker di kepala Rafeena yang sekarang hanya bisa mematung menatap sang cowok.

"Mba hallo mbaa."

Rafeena tak bergerak. Dia benar-benar hanya mematung seakan nyawanya melayang meninggalkan nya.

"Eh eh ah.. mmm makasih ya mas.. emm. " Setelah sadar Rafeena langsung kikuk, ingin memperkenalkan diri tapi terlanjur mati gaya.

"Oh kenalin saya Richard Marx, panggil aja Richard. Mba namanya siapa." Tanyanya sambil tersenyum menambah kadar ketampanannya berkali-kali lipat. Itu dewi batin Rafeena yang memuji diam-diam.

" Oh gue.. Kimberley Rafeena. Panggil aja sayang ehh.. ahahaha." Sial ia keceplosan. Kenapasih ini lidah pake macem-macem ngeluarin kata. Bundaaa tolong feena.

" Ahahahaha beneran nih boleh manggil sayang? Kalo kamu mau aku mah oke aja." Goda Richard sambil mengusap kepala Rafeena.

"Oh iya btw kamu nungguin bus ya? Mau kemana? Aku juga nunggu bus nih mau ke gancit ngambil mobil."

"Oh iya gue juga mau ke gancit mau nyari sesuatu." Anjir-anjir kok gue pake segala bilang mau ke gancit. Gue kan mau ngampus. Bodo bodo bodo bangett. Dewi batin Rafeena berteriak kencang.

"Oh sekalian aja kalo gitu. Nanti aku temenin boleh? Sekalian aku anter ke pelaminan mau kan?" Okay skor seimbang. Sekarang Richard mulai menggoda feena yang pipi dan telinganya memerah menahan malu.

"Lucu banget sih muka sama telinga nya merah semua. Itu busnya ayok."

Sialan ini cowok main gandeng-gandeng aja. Kan hati gue yang kayak lilin ini langsung mendadak leleh.

🌻🌻

Kimberley Rafeena

Kimberley Rafeena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Richard Marx

Richard Marx

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The story of lisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang