100. L.O.V.E (1)

1.5K 207 10
                                    

ANJAY ANJAY ANJAY BENTAR BGT YA GUE VAKUM WAKAKAK.
SELAMAT MEMBACA!!
BTW INI TEMANYA AGAK SEDIKIT GELAB JADI DI MOHON JANGAN SALTY YA SAMA MAIN PAIR NYA.
INI CUMA CERITA OKE OKE OKE!!
SELAMAT MEMBACA!!

BTW!!
JANGAN LUPA APAAA???
VOTE KOMEEEENN!!

..
..
..
..
..
🖤🖤



" Oppaaaaa.... I miss you sooo..." Ucap Lisa manja, ia bergerak memeluk oppa nya begitu erat.

Lisa benar-benar rindu oppa nya ini, karena Lee Suho baru saja pulang dari luar negeri untuk menyelesaikan urusan pekerjaan nya dan meninggalkan Lisa dirumah.

" Ahh oppa juga sangat merindukanmu. Merindukan senyum mu ini yang selalu memberi oppa kekuatan."

Suho balas memeluk Lisa erat, Lisa adalah keluarga satu-satunya yang ia miliki. Kedua orang tua mereka meninggal sejak Lisa masih kecil. Dan itu membuat Suho yang saat itu baru saja lulus SMA harus kerja keras banting tulang sampai lah ia memiliki perusahaan IT yang berdiri kokoh di tiga negara berbeda.

" Oppa hari ini sibuk tidak?"

" Tidak... Hari ini khusus untuk mu." Suho tersenyum hangat, menuntun Lisa memasuki mobil. Mereka sudah terlalu lama berpelukan di depan gerbang SMA Lisa.

Lisa tersenyum senang "kalau gitu oppa mau ya kita ke toko kue Irene unnie? Lisa sangat rindu Irene unnie"

"Oppa juga.."

Lisa mengernyitkan dahinya "mmm oppa rindu unnie?"

Suho mengerjapkan matanya gelisah. Lalu dengan cepat menjawab " mmm maksud oppa, oppa rindu cheese cake buatan Irene."

Lisa tersenyum miris dan sangat tipis. Ia bukanlah anak kecil yang dapat di bohongi. Ia Lalisa Lee, gadis yang pernah mengalami patah hati serius yang membuat jiwanya terguncang. Ia tahu, oppa kesayangan nya ini menyukai Irene.

..

" Selamat ulang tahun o.."

Kue ulang tahun yang Lisa bawa langsung jatuh mengenai kakinya, air matanya mengalir deras melihat kedua manusia yang sangat amat ia sayangi sedang kaget karena ia datang mengganggu sepasang love bird yang sedang berciuman mesra.

" Lalisa... Bisa aku jelaskan.." Kai bergerak mendorong gadis di atasnya kemudian mendatangi kekasihnya yang masih mematung. Sakit sekali hatinya melihat gadis yang ia cintai menangis karenanya.

Sedangkan Jennie masih mematung melihat sahabatnya menangis tersedu-sedu karena nya, ya karenanya.

" Jelaskan apa oppa? Semua sudah cukup jelas. Selamat untuk kalian berdua. Aku pergi." Lisa menghempaskan kasar tangan Kai yang menahannya pergi. Air matanya mengalir deras seakan tak ingin berhenti.

" Lisa... Lisa... Dengarkan penjelasanku dulu okay... Jangan salah paham."

Lisa menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap Kai.

" Jangan salah paham? Salah paham apa brengsek. Jelas-jelas aku melihatmu berciuman mesra dengannya!!" Teriak Lisa, matanya berkilat marah. Ia benar-benar merasa di khianati. Terlebih yang melakukannya adalah kekasih dan sahabat baiknya.

Kai yang semula memohon, setelah mendengar Lisa mengatai nya brengsek wajahnya berubah merah padam menahan amarah.

" Ya aku brengsek!! Kau yang membuat aku menjadi brengsek Lalisa Lee!! Kita bahkan sudah berpacaran hampir tiga tahun!! Kau bahkan tak membiarkan aku mencium bibirmu!! Kau kampungan!!"

The story of lisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang