Lelaki itu memandangnya dari bawah hingga ke atas kepala, "Cantik." Cukup satu kata itu yang ia simpul kan.
Deg.
"Silakan masuk," tutur lelaki itu mempersilakannya masuk mobil.
Tatapan Hameeza berubah nanap. Dia, lelaki yang menemuinya kemarin di kafe?
Bagaimana bisa dia tahu rumahku? Siapa yang telah memberitahunya? Apa dia membuntutiku pulang kemarin?
Astagfirullah. Segera Hameeza mengalihkan pandangan dan pergi melewati Haikal. Pikirannya selalu saja berprasangka buruk.
Haikal mengedipkan mata berkali-kali, "hei! hei! aku menyuruhmu masuk mobil! Apa ada yang salah dengan penampilan ku?" ucapnya sambil mengusap muka.
"Kenapa dia bisa-bisanya menolak tawaran orang tampan?"
Senandika, 13-06-'20

KAMU SEDANG MEMBACA
SENANDIKA [HIATUS]
Spiritüel⚠WARNING!⚠ Usahakan membaca di tempat yg nyaman, relung kan, hayati setiap kalimat. Based on true story, tapi kebanyakan alur fiksi. Selamat menikmati~ S I N O P S I S Sekenario Allah yang mutlak termaktub dalam kitab lauh mahfudz. Mengukir perjalan...