𝟎𝟐 : 𝐒𝐚𝐩𝐡𝐢𝐫𝐞 𝐁𝐥𝐮𝐞 𝐍𝐞𝐜𝐤𝐥𝐚𝐜𝐞

308 40 6
                                    

Hwang Jina membuka pintu megah dihadapannya dengan perasaan berkecamuk, jantungnya berdebar kencang dalam irama tak teratur, kini panggung Acropolis telah dipadati oleh siswa, sedangkan potongan tangan dengan semburat merah itu berada dibagian depan panggung, menjadi tontonan menarik dan membuat mual bagi sebagian orang

Termasuk Jina

“Hei kau baik-baik saja?”

Jina membalikkan badannya, mendapati kini seorang pria dengan setelan serbahitam dilengkapi tanda pengenal polisi yang menggantung pada leher sang mpunya tengah menggenggam bahu kanan gadis itu

“Ya, aku baru saja sampai disini. Kau sebaiknya segera tangani itu.”

Pria itu mengangguk, pun kemudian berjalan cepat menuju kearah panggung dan meminta para siswa untuk membubarkan diri karena para polisi dan tim forensik perlu melakukan tugas mereka

Jina mengedarkan pandangannya pada seluruh penjuru Acropolis. Teater megah itu tampak gelap dan sunyi, sebelum netranya terpaku pada bagian balkon yang menjorok kedalam Acropolis

Gadis itu mendapati kini Kim Minju tengah mengayunkan sebuah kalung dengan bandul permata biru safir pada seorang gadis lain dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis itu mendapati kini Kim Minju tengah mengayunkan sebuah kalung dengan bandul permata biru safir pada seorang gadis lain dihadapannya. Kini dirinya tercekat, kejadian itu sama persis dengan kejadian yang sempat dirinya dapati beberapa pekan lalu

Dengan jantung yang berdebar kencang serta perasaan aneh yang menjalari hatinya, Hwang Jina menaiki sebuah tangga megah yang membawanya menuju ke lantai tiga dimana balkon itu berada. Napasnya memburu, namun gadis itu enggan menurunkan kecepatan berjalannya, ia harus menangkap basah Kim Minju sebelum gadis itu menghilang

Pada bilik balkon ketiga, dirinya mendapati Kim Minju masih mengayunkan kalung safir itu diikuti dengan bibirnya yang menggumamkan sesuatu didepan seorang gadis bersurai hitam bergelombang sedang netra gadis itu menatap kearah bandul berayun, Hwang Jina dengan segala perasaan buruk yang memenuhi dadanya, menyambar kalung safir dari tangan Kim Minju hingga sang pemilik kalung menatap Jina dengan netranya yang membulat sempurna

“Apa yang sedang terjadi disini?” ditatapnya Minju dengan pandangan mengintimidasi, sedang gadis itu kini tampak salah tingkah

“Hei tunggu dulu.. kembalikan itu milikku..” Minju mencoba menggapai benda yang kini Jina sembunyikan dibalik tubuhnya

“Jelaskan dulu padaku..”

Bukan sebuah jawaban yang Minju lontarkan, namun gadis itu masih berusaha untuk merebut kalung safirnya dari tangan Jina hingga kini Jina mendengus kasar, kehabisan kesabaran hingga dirinya harus mencengkeram seragam milik Minju “Katakan apa maksudmu dengan kalung safir ini, pembunuh!”

[3] ANATHEMA : The Last Theatre [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang