12 | Sstt jangan panik

316 55 78
                                    

Note : Usahakan follow akun ini terlebih dahulu dan jangan lupa voment sebelum atau sesudah membaca. Happy reading!😊

***

Sekarang adalah hari minggu dimana kebanyakan orang terutama perempuan akan menghabiskan waktunya di kasur lebih jelasnya rebahan sambil main handphone. Namun beda dengan naya,gadis itu sudah rapih dan cantik sambil bercermin dan bergaya.

Jika mengira gadis itu akan ngebo,sangat salah. Naya adalah orang yang selalu bangun pagi walau bergadang sekalipun. Tak heran pagi sekali seperti saat ini dirinya sudah rapih. Tapi untuk sekarang ini beda, naya rapih karena allen akan datang kerumahnya. Tentu membawa sang adik, seongmin. Karena yang jelas seongmin waktu itu merengek ingin main ke rumahnya.

Gadis itu memoleskan lipbalm pada bibir ranumnya. Setelah selesai,ia memutuskan untuk keluar kamar membantu sang bunda.

"Astaga bunda!" Pekik naya terkejut.

Bagaimana tidak? ketika membuka pintu sudah ada bundanya yang sama terkejutnya dengan dirinya. Bisa di tebak jika bundanya itu akan mengetuk pintu namun keburu naya keluar dari kamarnya.

"Bunda kaget tau kamu teriak gitu" Protes sang bunda sambil mengelus dadanya.

"Naya juga kaget bun, lagian bunda ngapain sih di depan kamar tapi gak ngetuk pintu?" Tanya naya sambil menutup pintu kamarnya.

"Bunda tadi mau ngetuk pintu kamar kamu cuma keburu kamu buka,lagian bukan kamu aja yang kaget. Bunda juga" Balas sang bunda menghela nafasnya.

Naya terkekeh memperlihatkan gigi rapihnya "Ya maaf bun,aku kira setan tadi" Kata naya.

"Heh kamu bilang bunda setan?!" Sang bunda berdecak pinggang lalu tertawa ketika naya pura-pura takut.

"Udah ah,ah iya nay bunda mau ke toko bunga dulu ya. Jaga rumah yang bener,awas loh!" Ujar sang bunda.

Gadis semata wayangnya itu mengangguk sambil mengacungkan jempolnya.

"Jangan cape-cape ya bun,tar sakit loh" Ujar naya memeluk sang bunda sebelum pergi ke toko bunga.

Ya mau bagaimana lagi? bundanya harus bekerja di toko bunganya sendiri untuk menghidupi keluarganya. Apalagi mengingat jika suami yang merupakan ayah naya sudah pergi ke tempat yang lebih tenang. Membuat sang bunda harus rela turun tangan demi anaknya itu.

Namun naya sempat bersikeras agar bundanya tidak bekerja namun sayang bundanya itu tetap ingin bekerja. Mau tak mau naya mengizinkan namun dengan perjanjian agar tidak bekerja terlalu keras dan alhasil bundanya menyetujuinya.

"Lepas dulu pelukannya,bunda engap nih" Ujar sang bunda membuat naya sadar dari lamunannya dan melepas pelukannya.

"Hehe maaf bun.." Naya terkekeh.

Bundanya mengangguk "Oh iya, kalo kamu laper bunda udah bikin kamu roti sama susu anget di meja makan. Makan ya jangan lupa nanti kamu sakit."

"Tapi bunda udah sarapan kan?" Tanya naya.

"Belum,tapi bunda bawa bekal buat di toko nanti jadi makannya di sana aja" Balasnya.

"Kenapa gak sarapan di sini aja bun?" Rengek naya.

"Udah terlalu siang nay buat toko, lagian kamu tau kan kita gak punya karyawan? jadi kamu makan sendiri ya?" Bujuk sang bunda.

STAR || Allen Ma ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang