#3

55 7 0
                                    

Sebut saja Jaehwan sedang sial hari ini. Jaehwan hanya mendapat kelas pagi hari ini. Harusnya setelah kelas berakhir, Jaehwan bisa kembali ke rumah dan melanjutkan tidur manisnya sekarang, namun semua harus tertunda karena hujan deras yang tiba-tiba membasahi kota Seoul.

"Jihoon! Aku bosan menunggu hujan. Kenapa kamu tidak mengingatkan aku untuk membawa payung sih? Enak sekali kamu sudah bisa bersantai di rumah."

"Ups, sengaja. Hehe."

"Apa yang kamu maksud dengan sengaja, huh?"

"Aku punya rencana untuk mendekatkan kamu dengan Guanlin."

Mendengar jawaban Jihoon, Jaehwan mulai tertarik dengan arah pembicaraan Jihoon. Memang sudah bucin, jika membicarakan soal Lai Guanlin, Jaehwan akan langsung tertarik pada pembicaraan itu.

"Aku ingat kalau Guanlin selalu membawa payung dalam tas sekolahnya. Kalau kamu lihat Guanlin, cepat ajak dia untuk pulang bersama. Dengan begitu kamu bisa pulang dibawah payung yang sama bersama Guanlin. Itu romantis 'kan?"

Jaehwan menganggukkan kepalanya mendengar penjelasan rencana Jihoon dari telepon. Secara kebetulan, Jaehwan melihat Guanlin yang baru saja keluar dari gedung Fakultas Arsitektur.

"Jihoon, aku tutup ya. Terima kasih sudah menyusun rencana untukku."















#3















Jaehwan mematikan sambungan telepon dengan Jihoon tanpa menunggu jawaban Jihoon. Melihat Guanlin yang baru saja keluar dari gedung Fakultas Arsitektur, Jaehwan berjalan mendekati Guanlin lengkap dengan senyum lebarnya.

"Guanlin!"

Guanlin yang baru saja keluar sedikit terkejut melihat Jaehwan yang tiba-tiba memanggil namanya, bahkan sudah berada dihadapannya. Namun Guanlin tetap memberika senyum ramahnya pada Jaehwan setelahnya.

"Sunbae, sedang apa di gedung Arsitektur?"

"Aku disini untuk berteduh. Tiba-tiba saja turun hujan dan aku tidak bawa payung. Apa aku bolehㅡ"

"Oh, sunbae tidak bawa payung? Tunggu sebentar."

Jaehwan diam, speechless karena Guanlin sudah membalas sebelum Jaehwan menyelesaikan kalimatnya, bahkan Guanlin langsung mengambil payung dari dalam tas nya. Jaehwan sangat berharap Guanlin akan membuka payung itu lalu menggandeng tangan Jaehwan dan pulang bersamanya. Namun ternyata yang dilakukan Guanlin hanyalah memberikan payung itu pada Jaehwan.

"Sunbae boleh pakai payungku."

"Huh? Lalu kamu bagaimana?"

"Aku masih ada kegiatan club seni jadi aku harus ke gedung sebelah terlebih dahulu. Sampai nanti, sunbae!"

Senyum Jaehwan benar-benar luntur saat Guanlin meninggalkan Jaehwan bersama payungnya, berlari kecil sambil menutupi kepalanya dengan tas yang dikenakannya.

Jaehwan hanya diam selama beberapa saat sambil menatap payung ditangannya, dan kemudian senyum kembali terukir di wajah Jaehwan.

"Rencana ini tidak sepenuhnya gagal. Aku dapat payungnya. Ini payung Lai Guanlin loh. AAAAAAAAAAAAAAAA ~ senang sekali!"

Tolong sadarkan Jaehwan karena saat ini anak Arsitektur yang baru keluar menatap aneh pada Jaehwan yang sedang menari-nari tidak jelas didepan pintu masuk gedung Arsitektur.

[ PANHWAN ] STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang