#5

57 6 0
                                    

Hujan sudah berhenti, dan matahari sudah kembali bersinar dengan cerah. Jaehwan sudah sukses mengganti pakaian Guanlin sambil sedikit melihat abs Guanlin, hanya sedikit, serius. Beruntung Jaehwan selalu menyimpan baju ganti dan hoodie yang hangat di rumah pohon ini, karena Jaehwan memang sering menginap di rumah pohon ini kalau harus menyelesaikan tugas kuliahnya sampai malam.

Saat ini, Jaehwan sedang mendekap kepala Guanlin yang masih tertidur. Dinginnya hujan sebelumnya membuat Jaehwan mengantuk dan ikut tertidur bersama Guanlin. Oh iya, Jaehwan memeluk Guanlin bukan bermaksukd untuk modus kok, Jaehwan hanya berusaha menghangatkan Guanlin agar tidak kedinginan lagi walau Jaehwan tahu dirinya masih belum cukup. Beruntung, cahaya matahari yang masuk melalui jendela rumah pohon itu membantu Jaehwan untuk menghangatkan Guanlin.

Guanlin yang merasa terganggu tidurnya karena cahaya matahari yang masuk, mulai membuka matanya. Guanlin terdiam, terkejut saat menyadari posisinya dengan Jaehwan. Guanlin saat ini sedang berada didalam pelukan Jaehwan. Tapi, anehnya, Guanlin tidak merasa risih sama sekali. Sebaliknya, Guanlin justru merasa sangat nyaman berada dipelukan Jaehwan. Entah apa yang membuatnya merasa begitu. 

"Sunbae..."

Mendengar saura berat Guanlin, tidur Jaehwan sedikit terganggu. Jaehwan segera membuka kedua matanya. Butuh beberapa saat untuk Jaehwan menyadari posisinya sekarang. Jaehwan dan Guanlin bertatapan selama beberapa saat sampai akhirnya Jaehwan melepaskan pelukannya dengan Guanlin saat menyadari kalau Guanlin sudah bangun.

"GuㅡGuanlin..."















#5















Suasana disini sekarang terasa canggung. Jaehwan dan Guanlin duduk bersebelahan namun keduanya tidak berbicara sama sekali. Jaehwan memutuskan untuk membuka pembicaraan, ingin meluruskan soal kejadian mengejutkan tadi.

"Jangan salah paham ya! Tadi kamu pingsan dan kamu menggigil kedinginan, jadi aku memelukmu untuk mebuatmu merasa hangat."

Diluar dugaan Jaehwan, justru Guanlin merespon penjelasan Jaehwan dengan tawa pelan yang terdengar renyah.

"Santai saja, sunbae. Toh aku juga menyukainya. Terima kasih banyak ya?"

"Iㅡiya ... sama-sama."

Saat ini, Jaehwan sedang berjuang menahan diri untuk tidak baper saat Guanlin mengatakan kalau dia "menyukainya". Jaehwan tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Guanlin, oleh sebab itu Jaehwan tidak mau baper terlebih dahulu.

"Sunbae, tidak ada kelas?"

"Aku hanya ada kelas bahasa Inggris tadi, tapi karena hujan aku membolos. Lagi pula, aku tidak pernah bisa mengerti bahasa Inggris. Percuma saja aku masuk."

"Sunbae mau belajar bersama denganku? Aku tidak yakin, tapi mungkin jika belajar bersamaku sunbae bisa dengan mudah mengerti?"

Jaehwan mengangkat wajahnya dan menatap Guanlin dengan mata berbinar. Dengan semangat, Jaehwan langsung menganggukkan kepalanya. Reaksi Jaehwan yang seperti itu benar-benar sangat menggemaskan untuk Guanlin. Beruntung Guanlin masih bisa menahan diri untuk tidak mencubit pipi gembil itu.

"Oh iya, Guanlin."

Jaehwan meraih tas nya yang tidak jauh darinya berhubung rumah pohon ini cukup sempit, lalu mengeluarkan sebuah payung dari dalam tasnya. Payung yang Guanlin pinjamkan pada Jaehwan kemarin.

[ PANHWAN ] STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang