#10

39 5 0
                                    

"Jihoon, bantu aku!"

Jaehwan langsung menyerahkan potongan-potongan kayu random didepan Jihoon yang sedang memakan sandwich nya untuk sarapan, karena Jihoon belum merasa kenyang setelah memakan sarapannya dari rumah tadi.

"Ini untuk apa?"

"Membuat maket."

"Fakultas Seni sekarang diberi tugas untuk membuat maket gedung seperti anak Fakultas Arsitektur?"

"Bukan! Ini memang punya anak Fakultas Arsitektur."

"Jangan bilang ini punya Guanlin?"

Jaehwan menggigit bibirnya, kembali merasa bersalah mengingat kejadian sebelumnya sekaligus malu untuk mengakui kesalahannya pada Jihoon.

"Iya, aku...menghancurkannya."

Jihoon membulatkan matanya. Jihoon segera meletakkan sandwich nya diatas meja lalu bangkit berdiri sambil menyalami tangan Jaehwan.

"Selamat tinggal, kawan. Kisah cintamu fix berakhir sampai disini."

"JIHOOOOOOON!"















#10















Saat ini Jaehwan dan Jihoon sedang membolos karena sedang sibuk menyusun kembali maket milik Guanlin. Beruntung, ingatan Jaehwan cukup bagus. Jaehwan masih mengingat bentuk maket milik Guanlin jadi Jaehwan bisa menggambarkan sketsanya pada Jihoon dan mulai menysunnya bersama-sama. Namun, Jaehwan menghentikan pekerjaannya saat melihat ada satu kayu dengan sebuah noda bewarna merah disana.

"Guanlin ingin mengecat maketnya dengan warna merah?"

"Memang sudah ada yang diwarnai?"

"Hanya ada ini."

Jaehwan menunjukkan potongan itu pada Jihoon, kemudian Jihoon melihatnya dengan tatapan serius.

"Sepertinya ini tidak sengaja terkena tetesan cat? Sebaiknya kita susun saja seperti sebelumnya, jangan memberi warna apapun. Aku takut kita salah."

Jaehwan menganggukkan kepalanya lalu kembali menyusun maket tersebut bersama dengan Jihoon. Di saat keduanya sedang sibuk menyusun maket tersebut, tiba-tiba saja Shuhua datang menghampiri mereka.

"Jihoon!"

Jihoon menoleh pada Shuhua tanpa membalas satu katapun, karena sebelum Shuhua datang Jihoon sudah memenuhi isi mulutnya denga sandwich nya yang sudah dia potong menjadi beberapa potongan kecil agar pas masuk didalam mulutnya. Jihoon hanya memberikan gestur seakan menyuruh Shuhua untuk langsung berbicara saja.

"Sepupumu sekarang di UKS."

"APA?!"









+++









"Kamu ikut masuk tidak? Sekalian minta maaf."

"Tidak, kamu saja."

Jihoon menghela nafas lalu membuka pintu UKS dan masuk ke dalam sana. Jihoon dapat melihat Guanlin yang sedang berbaring di salah satu ranjang UKS.

"Demam lagi?"

"Iya."

Guanlin menjawab tanpa membuka matanya. Jihoon hampir saja meloncat dan berguling karena terkejut, Jihoon mengira Guanlin sedang tidur.

[ PANHWAN ] STAY WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang