4. Loker Berdarah

221 53 17
                                    

Written by Iniinem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Written by Iniinem

Ekal dan Aldi menghampiri Adit yang duduk di pinggir lapangan sambil memandangi kegiatan teman-teman kelasnya yang bermain bola voli, sedangkan Mola berada di tengah lapangan karena sedang melakukan praktek pengambilan nilai.

"Adit," teriak Ekal. "Sendirian aja, cosplay jadi tiang bendera?" ejeknya.

Adit menatap sinis. "Berduaan aja lo, tethering hospot?" balasnya. Savage!

Ekal cengegesan. "Bercanda elah, Dit. Baperan lo."

Terlihat Mola berlari ke arah mereka bertiga dengan kaus olahraga yang basah, rambut depannya meneteskan keringat sisa praktek melempar bola voli tadi.

"Hai, Sahabat!" Laki-laki tampan itu memeluk Adit sehingga kaus olahraga Adit menjadi sedikit basah. "Jauh-jauh, Mol. Mual gue lihat tingkah lo," ketus Adit.

"Gue ke loker dulu, ya. Mau ambil air minum." Izin Mola pada ketiga temannya yang masih saling melempar ejekan.

"Jangan mampir ke kelas orang lo," seru Ekal memperingati.

Mola hanya menaikkan kedua bahunya. Memangnya ada cewek cantik di sekolah ini? Semuanya biasa saja. Dasar mental fuckboy!

Laki-laki beralis tebal itu berjalan menjauhi lapangan, membelokkan badan ke arah kanan ketika sampai di ujung koridor. Sampailah ia pada loker khusus anak kelas XII, kedua netra itu mulai mencari nomor lokernya.

Setelah berhasil menemukannya, Mola segera membuka pintu loker yang memang sengaja tak dikunci. Betapa terkejutnya ia ketika melihat lokernya penuh dengan cairan merah kental seperti darah, namun tidak berbau.

"OU EM JI, INI APA?" teriaknya histeris, untung saja kelas lain sedang melakukan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas sehingga tak ada yang melihatnya bertingkah konyol seperti penonton alay.

Mola berlari dengan kecepatan tinggi menghampiri yang lain untuk mengajak mereka melihat apa yang telah terjadi pada loker kesayangannya.

"LOKER GUE BERDARAH," adunya pada Ekal yang sedang meneguk sebotol air mineral dingin. Ekal sontak saja tersedak dan mulai terbatuk-batuk kecil.

"Ngomong yang jelas, Mol," sahut Adit cuek sambil menggali harta karun di dalam hidung bangirnya.

"Loker lo PMS, Mol?" tanya Aldi polos.

Mola mendecak sebal. "Waktu gue buka pintu loker, di dalam sana penuh sama cairan merah kayak darah tapi enggak ada baunya. Jadi, itu apa? Marjan coco pandan?" tanyanya panik sekaligus bingung.

"Ini serius atau prank?" tanya Ekal kala batuknya mulai mereda.

Tanpa basa-basi, Mola langsung menyeret ketiga temannya tanpa bicara. Saat sampai di depan loker, Ekal, Adit, dan Aldi sama-sama terkejut.

The Game [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang