hari ini soojin sudah kembali ke sekolah, sudah cukup ia menginap di rumah taeyoung.
"woii lo kemana aja sih?!" gas sooya dipagi hari.
"apanya kemana aja?"
"kemaren tuh gue kerumah lo mau ngajak lo pergi, kata mama lo, lo nginep dirumah temen, pergi kemana lo?!"
soojin memutar bola matanya malas, "ya emang nginep dirumah temen"
"jangan ngadi-ngadi deh. lo mau nginep dirumah siapa coba selain gue"
"taeyoung"
sooya melotot, dirinya masih diam membeku, "lo gatau ya jin?"
"apa?"
"lo tuh udah jadi bahan omongan orang-orang akhir ini. katanya lo tuh murahan sampe taeyoung aja dikejer-kejer." jelas sooya pelan-pelan.
"gue ga paham"
"jin, lo bukan ngedeketin orang normal yang kalau seandainya mereka akan ngerespon lo," jeda sooya.
"ini taeyoung, yang ga bereaksi saat lo deketin. dan ini yang bikin orang-orang ngiranya tuh lo gampang jin."
"t-trus gim-mana?"
soojin jelas kaget. ia selama ini menjadi anak ramah yang dikenal baik oleh semua orang.
"ya cuman ada 2 pilihan sih menurut gue kecuali lo ada ide"
"apa?"
"lo jangan ganggu taeyoung lagi demi image lo, atau lanjut perjuangin taeyoung tapi image lo rusak"
soojin menghela nafas nya berat. ia tidak sanggup jika harus memilih.
🔥🔥
soojin berjalan masuk kedalam rumahnya dalam keadaan tanpa semangat. seharian ini ia tidak mengganggu taeyoung.
"ma, soojin pulang"
"loh kenapa mukanya jelek banget?" tanya mama soojin saat melihat muka soojin yang mesem.
"ngga bisa senyum"
"ada apa? nggak mau curhat sama mama?"
"mauuuu"
mama soojin tersenyum, "bentar ya mama selesai in cuci piring dulu"
soojin duduk dimeja makan, tangannya ia lipat diatas meja, kemudian ia meletakkan kepala nya disana.
soojin menangis. ia bukan perempuan kuat yang bisa bertahan dengan omongan orang. ia cengeng dan mudah menangis.
"soojin mama udah nih. ada apa?"
soojin duduk dan membersihkan air matanya, "soojin lagi suka cowo mah"
"bagus dong, kenapa?"
"yang soojin suka manusia istimewa mah. susah dijelasinnya tapi dia jarang nanggepin kita ngomong."
mama nya soojin masih terdiam, ia sedang berpikir.
"lalu?"
"soojin jadinya ngekor in dia terus ma, trus orang-orang pada bilang soojin murahan"
soojin terisak, "soojin harus gimana ma?"
"soojin kamu pasti udah tau jawaban mama"
soojin mendongak menatap manik mata mamanya.
"mama seneng kamu udah kenal yang namanya jatuh cinta. tapi, kamu ngerti kan gimana perasaan mama saat tau kamu jadi bahan omongan seperti ini?"
"jin mama selalu didik kamu untuk jadi anak yang baik-baik, anak yang ramah. dan selama ini itu kan pandangan orang terhadap kamu?"
"mama ikut sakit hati saat tau kamu dijadikan bahan omongan sama orang-orang"
"soojin sekali lagi mama tekankan, mama justru seneng kamu mulai kenal yang namanya cinta."
"tapi, untuk sementara ditahan dulu ya?"
soojin mengangguk. "makasih mama"
setelah itu, soojin naik ke kamar. ia menangis lagi.
setelah ia capek menangis, ia mengelap sisa air mata yang masih ada di wajahnya.
soojin berdiri dari kasurnya lalu ia duduk di meja belajarnya. ia menyorat-nyoret buku jurnalnya.
misi soojin
-jauhin youngtae.
-ngga bole deket-deket youngtae.
-ngga bole curi pandang ke youngtae.
-jangan kepoin youngtae.
POKOKNYAAA JANGAN DEKET2 YOUNGTAE.soojin menghela napasnya berat. ia menutup buku jurnal nya malas lalu membaringkan kepala nya diatas meja belajar, tak lama ia pun tertidur disana.
tbc.
ambyar lagi ke youngtae era cloud 9🥺
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒕𝒂𝒆𝒚𝒐𝒖𝒏𝒈 𝒂𝒏𝒅 𝒉𝒊𝒔 𝒘𝒐𝒓𝒍𝒅 [discontinued]
Romancebagaimana rasanya menyukai seorang penderita sindrom? coba tanya kang soojin.