14

1.1K 169 36
                                    

taeyoung tidak bisa tidur. ia berbalik kekanan dan kekiri tetapi masih tak bisa tidur juga.

Ia turun dan segera ke kamar bibi nya. Dilihatnya soojin tengah tertidur lelap dengan kaki yang agak merah-merah digigit nyamuk.

"soojin...."

andaikan soojin sadar, ini kayaknya kali pertama taeyoung manggil nama soojin.. tangan taeyoung terulur untuk mengguncang bahu soojin.

kemudian soojin menggeliat. taeyoung segera menarik tangannya jauh-jauh dari soojin sebelum ia sadar.

"kenapa?" tanya soojin kepada taeyoung yang tiba-tiba membangunkannya.

"keatas aja" ucap taeyoung. soojin yang masih setengah sadar hanya mengerutkan alisnya.

"keatas mana?" tanya soojin memicingkan matanya pada taeyoung.

"kamar" soojin mendengus, bisa-bisanya ia dengan otak lemotnya berasumsi bahwa taeyoung menyuruhnya keatas genteng.

soojin tidak berbicara lagi, ia hanya mengekori taeyoung kekamarnya. sesampainya dikamar, baru lah ia buka mulut, "soojin.. tidur dimana?"

taeyoung mendengus, lalu sejurus kemudian ia menepuk-nepuk kasur nya.

soojin yang belum sadar 100% tak memerdulikan apa-apa lagi dan dengan segera ia tidur disebelah taeyoung. tak sampai 15 detik ia berbaring, ia sudah terlelap nyenyak.

taeyoung memperhatikan wajah soojin dengan seksama. sebenarnya, ada apa dengan dirinya? mengapa ia dengan mudah menerima kehadiran soojin didalam hidupnya? mempersilahkan soojin merawatnya dengan baik?

taeyoung mengusap mukanya kasar. pasti ada yang salah dengan dirinya.
ini nggak kayak taeyoung banget.

ia paham dirinya tak seratus persen seperti yang soojin pikirkan, namun tetap saja, ia tidak secepat itu untuk terbuka seperti ini. apalagi dengan lawan jenis.

semakin lama taeyoung melamun, semakin ia mengantuk dan akhirnya terseret ke alam mimpi.

"youngtae..."

baru saja tertidur tak lama, taeyoung dikejutkan sama suara soojin.

taeyoung noleh kesamping, dilihatnya soojin yang lagi duduk ngelipet lutut nya, soojin nangis disana.

"hwaa mamaaa" rengek soojin.

taeyoung bergegas turun kedapur. dia seduh susu hangat buat nenangin soojin.
pas udah jadi, taeyoung langsung balik kekamar, dan nyodorin susu itu ke soojin.

"minum dulu.."

soojin ngedongak, dia ngapus sisa air mata yang ada, lalu pelan-pelan nerima susu hangat buatan taeyoung.

taeyoung gaakan nanya soojin mimpi apa, karena itu cuman bikin soojin nginget-nginget mimpi nya lagi.

"mimpi buruk?" tanya taeyoung.

soojin mengangguk, ia mengambil ancang-ancang untuk kembali menangis, saat itu juga tangan taeyoung terulur mengelus-ngelus bahu soojin

tbc.
plot really changed a lot. adegan dewasa nya gue ilangin soalnya ini bulan puasa cuy😭

𝒕𝒂𝒆𝒚𝒐𝒖𝒏𝒈 𝒂𝒏𝒅 𝒉𝒊𝒔 𝒘𝒐𝒓𝒍𝒅 [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang