Part 9 • Karena Senyuman.

440 54 5
                                    

Keseluruhan cerita ini murni dari imajinasi saya sendiri. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan suasana, itu hanya unsur ketidak sengajaan. Saya tau kalian pasti bisa menghargai karya tulis saya.

Happy reading and don't cry, only smile.

🌻

1 Juli 2015.

"Lo keramas gak sih? Rambut lo bau" Yudha mendorong kepala Dyo dengan kasar.

Dyo hanya diam, melawan pun tidak ada gunanya. Ia tidak ingin memiliki masalah di sekolah yang akan membuat dirinya mendapat surat peringatan. Bagaimana pun dia akan tetap salah, karena uang dapat mengalahkan segalanya, dan dia tidak memiliki itu.

Semuanya langsung berlari ke tempat duduk masing-masing saat wali kelas mereka datang. Mereka mulai berbisik-bisik tentang murid yang dibawa oleh wali kelasnya, murid itu terlihat asing.

"Kita kedatangan siswa baru, silahkan perkenalkan namamu"

"Aditya Chandra Saputra, panggil aja Chan" Chandra tersenyum simpul, membuat para gadis seketika tersenyum karena mengakui wajah Chandra yang tampan.

"Duduklah di samping Dyo, dan bersiap untuk pelajaran pertama"

Chandra hanya mengangguk kemudian melangkah ke tempat yang ditunjuk oleh wali kelasnya. Pemuda tinggi itu mendudukkan dirinya di samping Dyo, membuat Dyo sekilas melirik lalu kembali fokus pada buku yang ia pelajari.

🌻🌻🌻

"Selamat bergabung bro" Yudha menghampiri bangku Chandra, tersenyum lebar pada pemuda itu. "Sayangnya lo bareng si pembawa sial ini"

Chandra mengernyit tak mengerti, menoleh ke samping dan melihat Dyo tengah memasukkan barang-barangnya ke dalam tas. Dyo mendengar itu, namun ia memilih untuk tetap diam.

"Bro, lo mau gabung ke geng gue gak?"

Chandra menaikkan sebelah alisnya, mulai tertarik dengan ajakan Yudha.

"Kalau gue mau, apa syaratnya?"

Yudha tersenyum, "Mudah, bully anak di sebelah lo itu"

Chandra melirik Dyo, pemuda pendek itu masih setia di bangkunya seperti sedang mencari sesuatu di dalam tasnya.

"Kenapa harus bully dia?"

"Ck, lo gak tau bro, dia itu suka nyuri" Yudha sedikit membisik.

Entah mengapa Chandra langsung percaya ucapan Yudha begitu saja. Ia melirik Dyo dengan kesal. Chandra benci orang jahat, tentu saja ia benci pada Dyo yang ternyata tidak sebaik wajahnya. Chandra tiba-tiba menarik kerah Dyo dengan kasar, membuat Dyo langsung tertarik menghadap Chandra.

"Lo harus berhadapan sama gue nanti" setelahnya Chandra mendorong tubuh Dyo dengan kasar, lalu pergi dari kelas yang sudah sepi karena waktu istirahat.

Dyo menghela nafasnya, berusaha tetap tersenyum meskipun ia cukup takut dengan ancaman Chandra.

"Dyo gak pa-pa, ma"

🌻🌻🌻

Bruk!

Dyo kembali tersungkur ke tanah akibat pukulan Chandra. Ini sudah kesekian kalinya Chandra memukul wajahnya, dapat Dyo rasakan wajahnya mulai memar. Dyo berusaha bangkit, wajahnya terasa sangat perih.

Smile On My FaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang