Tale Fuckgirl

Prolog

DM Instagram

Vinjhe_fg
Boleh minta nomer gak?

Rzzyno_
08×××××

Vinjhe_fg
Kita lanjut di WA

Tangan lentik Vinta menyalin nomer tersebut dan berganti aplikasi WhatsApp, dia menghiraukan semua bribikan-nya lalu menekan kontak baru.

Nb : Bribikan artinya cowok simpenan....

Vinta
Zyynooo...

Vinta
Save yah...
Vinta dari DM ig wk...

Zyno
Y

Dari balasannya, cowok ini sangat cuek. Tapi, dia suka kriteria cowok cuek, kelebihan cowok yang chat, Zyno yang paling cuek.

Apa dia tidak terpesona dengan Vinta? Foto profil Vinka sangat cantik, apa Zyno tidak tertarik dengan gadis secantik Vinta? Atau Zyno sudah punya pacar? Tidak masalah. Vinta senang, dari sekian banyak cowok yang dia dekati, dia menemukan cowok yang sudah memiliki kekasih. Vinta akan membuat hubungan mereka hancur.

Dia suka melihat kepercayaan hubungan orang lain hancur, hanya dengan itu dia bisa puas untuk melampiaskan rasa sakit hati ini.

Vinka kembali menatap ponsel, melihat ribuan chat belum dibaca membuatnya badmood, dia tidak ingin meladeni mereka. Tapi, dia membutuhkan tenaga mereka untuk mengantarnya kesekolah besok.

Dengan malas, Vinta menekan tombol pencarian. Mana mungkin dia men-scrool chatnya, yang ada pegel jempolnya dan gak ketemu.

Haru. Vinka mencari kontak Haru, teman seangkatan yang selalu menuruti permintaan Vinka.

Vinta itu seorang selebgram, dimana ada tempat baru dia langsung kesana dengan memanfaatkan cowok simpenannya, irit.

Padahal, Ayahnya menyediakan mobil tapi Vinta tidak mau menggunakannya. Dia tidak mau capek, kalau ada yang antar jemput kenapa harus capek nyetir mobil.

***

"Sekarang sama Haru, besok mau siapa lagi?" Tanya Nina gemes.

Nina adalah sahabat paling wow yang Vinta punya. Dia tidak memandang Vinta sebagai fuckgril seperti teman yang lain, menurut Nina justru Vinta itu unik.

Bisa merayu cowok tanpa ada rasa sedikit pun lalu dengan mudahnya melupakan kenangan yang pernah mereka jalani. Itu sangat sulit untuk dilakukan astaga, sampai sekarang pun Nina belum bisa move on sama mantan terindahnya.

"Bisa diatur." Jawab Vinta santai.

Pundak Vinta memberat, sebuah tangan besar merangkulnya dan datanglah seorang cowok berdiri disampingnya.

"Tenang! Ada Rama disini." Rama menjawab pertanyaan Nina.

Nina berdiri, "Gue tanya ke Vinta, kenapa lo yang jawab?"

"Kok lo nyolot?! Berani lo sama gue?" Rama tidak kalah nyolotnya.

Vinta cuek dengan pertengkaran dua sahabatnya itu. Mereka tidak bisa akur dan Vinta bosen melerainya. Dia memilih duduk dan menunggu pesanan makan siangnya datang.

"Emang lo gak sibuk?" Tanya Vinta saat kondisi mulai tenang.

"Senin gak ada rapat osis santailah."

"Gue heran. Lo mau aja disuruh-suruh, osis 'kan kerjanya disuruh-suruh."