Part 16. Vinta?

490 40 42
                                        

"Mama. Udah dong jangan nangis, Vinta gak kuat lihat Mama nangis." Sepulang dari rumah Rizzy, didalam mobil Dana tidak henti-hentinya menangis. Itu membuat Vinta ikutan sedih.

"Vinta sayang, Mama mohon, Nak." Dana memeluk Vinta dengan air mata yang berlinang.

"Ada apa Mama? Mama ingin apa?" Vinta tidak tahu kenapa Dana seperti ini.

Dana menatap sayang, "Vinta, putri Mama satu-satunya. Putri Raja, yang sangat manja. Mama minta sama kamu, Nak."

Wisnu ada disamping Dana, dia juga panik menenangkan istrinya yang histeris. Dia juga gak paham tapi dia rada paham, mungkin Dana menginginkan Vinta agar mau nikah dengan Rizzy.

"Mama. Mama tenang dulu, Vinta gak paham kalau Mama kayak ini." Bujuk Vinta dan Dana menghapus air mata, dia mulai tenang.

"Kamu sudah tahu apa maksud Mama, Sayang." Vinta terdiam, soal persetujuan nikah dengan keluarga Leopatra.

Wisnu duduk disamping Vinta, sekarang Vinta ada ditengah-tengah orang tuanya.

"Sebenarnya, Papa sama Mama tidak mau memaksa kamu untuk menerima perjodohan ini, tapi apa yang dikata Om Surya itu benar, Nak. Kalian adalah anak satu-satunya yang kami punya, kalian adalah harapan terbesar kami dan Papa tidak mau kamu salah memilih pasangan." Wisnu memegang tangan Vinta.

"Sayang, kami mohon. Kamu nikah ya sama Rizzy. Mama lebih tenang kalau kamu sama Rizzy, Mama sangat takut dengan cowok jaman sekarang yang sukanya menyakiti hati cewek. Mama tidak mau kamu seperti itu sayang." Dana merunduk dipundak Vinta.

Jelas, cowok sekarang itu sukanya nyakitin perasaan cewek, kurang lebih ceritanya, cowok yang mulai duluan tapi ternyata cowok itu sudah punya pacar. Cowok itu mudah terayu dan kelain hati dengan cewek lain, bisa disebut cewek itu orang ke-3.

"Papa sama Mama mohon, Nak. Selama ini kami selalu memanjakan kamu, selalu menuruti permintaan kamu, kami juga tidak pernah minta apa pun sebelumnya. Kali ini, kami minta sama kamu untuk menerima pernikahan ini, Mama mohon, Sayang. Mama mohon." Dana kembali memeluk Vinta dan menangis.

Dari arah belakang tubuh Vinta, tangan Wisnu mengelus pundak istrinya. Wisnu tidak tega kalau Dana memohon seperti ini, "Hanya kamu harapan kami satu-satunya Vinta."

"Buat persahabatan kami selalu utuh dan buat persahabatan kami ini menjadi keluarga." Giliran Wisnu yang memohon.

Jelas saja, Vinta tidak kuat mendengar orang tuanya memohon seperti ini. Mungkin ini saatnya Vinta untuk membalas jasa orang tuanya. Sudah waktunya Vinta mengambil keputusan secara bijak.

"Mama. Papa. Jangan memohon sama Vinta kayak gini dong, gak lucu, gak etis juga. Beda halnya kalau Vinta mohon-mohon sama Papa dan Mama karena Vinta anak Mama dan Papa." Vinta memeluk Dana dan memegang tangan Wisnu.

"Papa kayak gini, agar kamu menerima Rizzy, Sayang. Papa tahu, Rizzy adalah cowok yang baik dan cocok untuk membimbing kamu untuk kedepannya." Wisnu mengelus kepala Vinya sayang.

Vinta tersenyum, "Kenapa harus memohon seperti ini? Vinta gak suka lihat Mama sampai nangis-nangis terus Papa juga ikutan memohon."

"Papa. Mama. Vinta sudah putuskan, kalau Vinta tidak akan, menolak permintaan Papa dan Mama serta Om Surya dan Tante Hana." Dana duduk tegak, dia menghapus air matanya.

Vinta tersenyum dan mengangguk, "Vinta mau menikah dengan Rizzy. Asalkan Papa dan Mama bahagia. Akan Vinta lakukan apa pun buat Papa dan Mama."

Wisnu memeluk putri satu-satunya, dia bersyukur mendapatkan putri yang pengertian seperti Vinta, walaupun manja tapi Wisnu sangat menyayangi Vinta. Disusul dengan Dana yang ditarik oleh Wisnu, mereka berpelukan bertiga.

Tale FuckgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang