Sebelum pulang, Rizzy ditelfon Mamanya untuk membeli susu di swalayan. Katanya disana lebih komplit dan banyak pilihan, dia tidak bisa membantah karena Mamanya sendiri yang akan memilihnya lewat Video Call dan Mamanya sangat hafal tempat itu walaupun tidak kesana. Seribet apa perempuan itu sampai Mamanya sendiri pun rempong hanya untuk membeli 2 kemasan 1 liter susu.
Mata Rizzy memancing, merasa tidak asing dengan wanita paruh baya yang kesusahan mengangkat barang belanjaan. Lagi-lagi dia menemukan kalau perempuan itu sangat ribet, semuanya dibeli sampai susah payah membawanya.
"Sore Tante Dana." Sapa Rizzy tersenyum manis.
Wanita itu kebingungn, "Kamu siapa?"
"Saya Rizzy Tante. Astaga Rizzy dilupakan." Pasalnya sudah 10 tahun mereka tidak bertemu.
"Tunggu. Saya meningat kamu, kamu adalah anak Mas Surya dan Hana bukan?" Rizzy mengangguk nama kedua orang tuanya disebut.
"Astaga Rizzy, kamu sudah besar. Tante pangkling lihat kamu, dulu kalau masih kecil dan suka jail. Sekarang sudah tumbuh besar dan tampan sekali." Puji Dana meneliti tubuh tegap Rizzy.
"Hehe. Gimana kabar Tante?" Tanya Rizzy mengingat mereka sangat akrap karena Dana adalah teman akrab kedua orang tuanya.
Dana masih kagum melihat perubahan Rizzy, "Tante baik. Kamu dan sekeluarga baik 'kan? Kapan pulang ke Indonesia?"
Waktu Rizzy umur 7 tahun, dibawa ke China oleh orang tuanya karena urusan pekerjaan. Sebab itu kenapa mereka pisah dengan Dana dan keluarganya dan begitu pulang mereka tidak pernah bertemu karena tidak tahu tempat tinggalnya yang baru.
"Sudah 3 tahun yang lalu Tante. Waktu Rizzy masuk SMA, waktu itu kita sempat mampir kerumah, tapi kosong katanya Tante dan sekeluarga pindah." Rizzy sedih mengingat itu.
"Iya. Anak tante tidak mau kamu pergi, dia terus menangis. Jadi, Mas Wisnu memilih pindah agar putrinya tidak terus sedih teringat kamu pergi." Rizzy tertawa mengingat gadis yang dibicarakan.
"Dia masih manja ya Tante?" Dana mengangguk gemes dengan putrinya itu.
"Wah. Banyak banget yang dibeli. Gak pindah rumah lagi 'kan?" Goda Rizzy membawa semua paper bag yang dibawa oleh Dana.
Wanita itu tersenyum, walaupun Rizzy suka jail apalagi dengan putrinya, dia cowok yang baik, "Enggak lah, ini semua makanan untuk Putri Raja, banyak banget ya?"
"Dia masih suka nyemil dari pada makan?" Rizzy tahu karena mereka dulu sangat dekat. Deket banget, kek perangko.
Dana mengangguk, "Bahkan dia gak makan nasi. Tante dan Om sampai berbusa mengatakan untuk makan nasi, tapi dia tetap tidak mau."
Rizzy tersenyum, "Tante pulangnya naik apa? Rizzy anterin ya?"
"Tidak perlu Rizzy, Tante bawa mobil sendiri, bukan mobil Tante tapi mobil Putri Raja. Dia itu manjanya minta ampun, sampai dibelikan mobil pribadi agar bisa mandiri, tapi dianya gak mau, milih diantar jemput. Terus mobilnya jarang kepake." Dana tidak tahu lagi gimana menghadapi sifat manja anaknya.
Tangan Rizzy membuka bagasi lalu memasukkan belanjaan disana, "Benarkah?"
"Kamu ingin ketemu dengannya ya? Dia sangat cantik sekarang tapi sifat manjanya itu yang semakin menjadi." Rizzy tertawa malu-malu.
"Tidak perlu malu-malu seperti itu, gimana kalau besok malam kamu datang kerumah Tante, kita makan malam bersama, ajak juga orang tuamu. Anak Tante pasti seneng ketemu sama kamu."
Rizzy berfikir, "Bolah aja Tante. Mama juga pasti seneng ketemu Putri Raja."
"Ya sudah, besok kamu datang ya ke alamat ini, rumah yang sekarang Tante tinggali, kamu juga boleh main kesana. Dia sangat merindukan kamu, Rizzy." Dana memberikan sebuah kertas yang bertuliskan alamat rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tale Fuckgirl
RomansaBajingan. Umpatan itu tidak diwajibkan untuk Cowok yang sering berganti pasangan. Cewek juga ada hak untuk umpatan itu. Emang hanya cowok saja yang bisa berganti pasangan? Cewek juga bisa. Fuckgirl. Julukan yang pas untuk Vinta, siswa SMA cantik saa...