Sesuai kata ketos, sekitar pukul 2 siang, rombongan SMA Jhonae tiba di hutan pinus. Lahan ribuan hektar tertanam pohon-pohon pinus yang sangat besar. Tempatnya tidak terlalu panas namun juga tidak terlalu dingin, sejuk.
"Gusy! Kita bikin tenda dulu ya, setalah itu kita bakar-bakar. Oke?!" Selalu Rizzy yang mengatur semuanya.
"OKE!" Serempak menyanggupi perintah Rizzy, sebenarnya bukan bikin tenda yang mereka inginkan tapi mereka sudah tidak sabar ingin bakar-bakar.
"Hah! Ternyata gue bisa naikinya. Kecil!" Sombong Vinta bisa mendirikan tenda dengan Nina tanpa bantuan laki-laki.
"Tumben jir, lo bisa." April meremehkan Vinta karena gadis itu manja dan pikirnya tidak bisa mendirikan tenda.
Vinta menatap jangah, "Bjir. Kenapa gak bisa? Karena gue manja?"
"Salah satunya itu dan gue tahu alasan lain. Agar lo gak dibantuin Rizzy 'kan?" Vinta terdiam. April peka orangnya walaupun hanya melihat dia tahu apa yang Vinta rasakan.
"Padahal gak ada hubungannya." Vinta tertawa palsu.
"Gak usah bohong. Gue tahu dan gue mau bantuin temen gue." April merusak tenda Vinta. Gadis itu jelas saja terkejut, sudah capek bikin malah dirusak.
"April Bangsat! Lo ada dendam apa sama gue?!" Vinta emosi dan ingin nangis.
"Gak ada. Gue mau bantuin temen gue."
"Bantu apaan?! Bantu rusak iya! Emang Bangke lo! Kotoran sapi!" Umpat Vinta.
"Emang lo temen gue?"
Vinta melepas sepatunya lalu melempar pada April, "Dancuk!"
Bugh!
Bukan terkena April, tapi ditangkap Rizzy, "Sepatu itu dipake, bukan dibikin main lempar tangkap."
Vinta jongkok dan menangis, bukan karena Rizzy tapi tendanya sudah rusak, dirusak sama April. Hari sudah mulai gelap nanti dia tidur dimana?
"Jangan nangis, gue bantu benerin." Bukan urusan dibenerin tapi tenda itu hasil usahanya sendiri. Mau belajar mandiri malah dirusak, Bangsat.
"Vinta ayo!" Setelah menghapus air mata Vinta, Rizzy menarik tangan Vinta yang seperti puding, glemoy.
"Sepatu gue masih lo bawa." Vinta tidak mau cekeran, emang dia ayam?
"Eh iya lupa. Sini gue pakein." Rizzy memakaikan sepatu dan Vinta tidak menolak, inginnya tidak mau dibantu Rizzy tapi Rizzy sendiri yang menawarkan, dari dulu seperti itu.
Tidak lama, sekitar setangah dari waktu Vinta untuk membuat tenda, Rizzy sudah menyelesaikan. Rizzy hebat, kalau gak hebat mana mungkin dipilih menjadi ketua osis.
"Akhirnya! Tenda gue berdiri juga. Dasar otak udang!" Vinta melirik tajam ke April, anehnya tenda mereka sampingan. Gila gak tuh?
"Gue kagak perduli." April berhasil buat Rizzy membantu Vinka mendirikan tenda, itu tujuannya. Rizzy mengarahkan jempol ke April, berterimakasih untuk bantuannya yang ini. Ternyata kejadian ini adalah salah satu rencana Rixxy un tuk PDKT dengan Vinta. Kesel tapi lucu.
.
.
Disaat malam hari...Semuanya duduk bersila mengelilingi api unggun, panas dari api itu membuat hangat tubuh, cocok dengan kondisi yang dingin, ditambah mereka dari kota, suhu tubuh mereka semakin rendah dan merasa sangat dingin disini.
Haru memiliki suara merdu, kalau enggak mana mungkin dia disewa untuk azan dimasjid. Ditambah genjrengan gitar Rama, menambah suasana semakin asik. Haru menyanyikan lagu yang sedang trend, mereka ikut menyanyi bersama Haru dan Rama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tale Fuckgirl
Roman d'amourBajingan. Umpatan itu tidak diwajibkan untuk Cowok yang sering berganti pasangan. Cewek juga ada hak untuk umpatan itu. Emang hanya cowok saja yang bisa berganti pasangan? Cewek juga bisa. Fuckgirl. Julukan yang pas untuk Vinta, siswa SMA cantik saa...