1

286 18 7
                                    

Author POV

Erly berjalan menuju tempat duduknya dengan malas.
Padahal tadi pagi ia sangat bersemangat ke sekolah. Erly menatap sebentar keadaan dikelas XI IPS 2 dan menggeleng kepalanya melihat keadaan kelas nya sekarang.
Semua tampak sibuk dengan urusan mereka masing masing. Ada yang lari-lari, menyalin tugas dari teman, menyanyi dengan suara cempreng dan banyak lagi yang mereka lakukan.

"Huffft, kokk gue mikirin tuh cowokk sihhh" ujarnya kesal.

"Hey, lo kenapa"? Tanya Elsa.

Elsa adalah satu-satunya sahabat Erly di sekolah SMA Bintang Timur ini.
Ia sangat perhatian dan sangat sayang sama Erly. Begitu juga sebaliknya.
Elsa orang nya pemberani dan sedikit bar-bar ia paling tidak suka dengan orang yang mengusik hidupnya terutama sahabatnya sendiri. Jika itu terjadi ia tidak akan tinggal diam.

Aduhhhh sahabat sejati bangattt:)

"Gu..gue enggak papa kok" jawabnya gugup.

"Kok lo gugup gitu, Ada yang lo sembunyiin?. Atau jangan-jangan ada yang ganggu lo, kasih tau ke gue biar gue samperin tuh mereka"

Erly menggeleng kepala melihat sahabatnya itu, kemudian ia tersenyum hangat pada Elsa.

"Saa, gue gak papa ok gue bakal cerita. waktu di tangga gue ga sengaja nambrak cowok, trus lo tau gak cowoknya itu mukanya datar bangat."

"cowoknya ganteng gak, kaya gakk, anak kelas berapa?" Ujarnya cepat.

Erly memutar bola matanya malas, giliran cowok aja langsung heboh gini.

"Ish, saa dengarin dulu, ga sabaran bangat" ujarnya

"Ehehhe, iya yaudah lanjut"

"Paling parahnya Sa, dia bilang gini mulai hari ini lo jadi milik gue" Ujarnya menirukan gaya cowok itu dengan datar. "Maksudnya apa coba, kenal sama dia aja gue enggak. Enteng bangat dia bilang gitu."

"Whatt, lo serius? Cie, dah laku" godanya mencolek dagu Erly

"Apaan sih, ngaco"ketusnya.

"Trus lo bilang apa sama dia, dan siapa nama tuh cowok?" Tanyanya penasaran.

" Gue gak bilang apa-apa, waktu dia udah bilang gitu dia langsung pergi gitu ajah. Gue masih mode shock dengar dia bilang gitu, ya kali gue nanya namanya siapa"

"Aduh tenang baby, gue pasti bantuin lo cari pangeran mu, jangan sedih yahh." Ujarnya jail.

"Makin ngaco nih anak, sekarang lo diam bel udah bunyi tuh" Elsa tertawa kecil, sungguh ia sangat penasaran dengan cowok itu.

Hari ini mereka mengikuti pembelajaran sosiologi, semua tampak tenang mendengar Pak Denis menerangkan. Pak Denis merupakan salah satu guru yang cukup dikenal dengan sikap tegasnya, maka dari itu ia sangat tidak menyukai siswanya yang tidak teratur dan tidak disiplin waktu. Telat 1 menit saja di jam pelajarannya, ia akan menyuruh keluar kelas atau hukum yang sering dilakukan ialah jongkok di depan kelas sampai pelajarannya selesai.

Kringg...kringg..kringg

Tidak terasa jam cepat berlalu, bunyi bel istirahat sudah berbunyi semua siswa di kelas nampak menghela nafas mengucapkan syukur.

"Hufft sumpahh mulut gue ga nahan ga bercerita selama pembelajaran tadi, berasa bisu dadakan gue" ujar Elsa memonyongkan bibirnya yang terlihat kaku.

Erly tersenyum "Daripada dihukum jongkok depan kelas kara lo ribut, ya lo mending diam dong" jawabnya.

"Iyaa...yukk ahh kantin, dah lapar bangat gue"

"sabar gue masukin buku dulu"

Tiba-tiba Mawar berjalan menuju tempat meja Erly. Mawar merupakan sekretaris di kelas.

"Erly, lo dicariin tuhh" ujarnya

"Siapa?"

"Kak Raymond katanya mau ketemu sama lo"

"Kak Raymond? gue gak kenal" balasnya santai melanjutkan merapikan bukunya.

"Masa lo ga kenal sih Kak Raymond kelas XII IPA 1. Cowok yang tertampan di sekolah ini." Ujar Mawar heboh.

Tiba-tiba cowok yang dimaksud Mawar masuk berjalan kearah meja mereka, ia sudah berdiri disamping meja melihat Erly dengan wajah datarnya.

Semua siswa yang masih didalam kelas merasa terkejut dan sibuk merapikan diri mereka sendiri siapa tau cowok itu melirik mereka.

"kantin" ujar Ray dingin.

Ya cowok yang itu adalah Raymond hard euler. Anak dari pemilik sekolah SMA Bintang Timur sekaligus captain futsal yang sangat populer di sekolah ini.

"Hah? Gue gak mau" tolaknya membuat Ray menggeram marah.

"Gaada penolakan" ujarnya menarik tangan Erly.

"Gak mau, lo siapa nyuruh nyuruh gue"

Cowok itu tersenyum miring, "lo milik gue, ingat?" Ujarnya mengingat kan pertemuan mereka tadi pagi kepadanya.

Seketika suasana kelas semakin ribut, merasa terkejut dengan ucapan cowok itu. Sedangkan Erly memejamkan matanya menahan amarahnya.

Ray mengusap kepala Erly dan menepuknya dengan lembut.

"Ayo" ia menarik tangan Erly sehingga Erly pun bergerak mengikuti langkah Ray.

"Yaampun Ly, parah sih lo ga demam sama tuh cowok."ujar Elsa menggeleng kepala yang masih diam berdiri melihat kepergian mereka.

"Eeh..ehh kok gue jadi ditinggalin sih. Tapii gapapa, Ya Tuhan semoga kalo Erly dah Putus sama tuh cowok, gue siap kok jadi penggantinya meskipun itu mustahil bagi gue. Astagaa, gue kok jadi ngaco bangat sih, ingat Elsa lo itu sahabatnya Erly, jadi gabolehh gitu ok hehhe" ujarnya lagi memukul mukul kepalanya supaya tidak khilaf.


.
.
.
.
.
.

.

.

.

Hayyyy ini cerita pertama guee..
Semoga yang baca sukaa yahh:)

See you:*

RAYMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang