6

92 9 0
                                    

Hening. Begitulah situasi sekarang ini di ruangan UKS.
Ray sedang fokus pada ponsel nya, dan hal itu membuat  gue  merasa kesal.
Gue menghela nafas kasar, dan Ray yang mendengar itu langsung mengalihkan perhatiannya dari ponsel menatap ke arah gue.

"Kenapa? Masih sakit?" Tanya nya dengan menggenggam tangan Erly.

Issh dasar ga peka bangat sih, batin gue dengan kesal.

"Ray aku bosan, mending kita balik ke kelas ajah yahh"

"Gak. Kamu harus istirahat"

"Tapi Ray, Aku udah baikan kok. Lihat nihh nihh aku dah ga sakit lagi" ucap gue sambil menarik lengan seragam dan menunjukkan otot bahu gue yang kurus.

Ray tersenyum melihat tingkah gadisnya, ia mengusap  puncak kepala gadisnya dengan lembut.

"Ray plissss" mohon gue dengan menyatukan kedua tangan.

Ray yang melihat itu pun merasa tidak tega dengan gadisnya. Ray menghela nafasnya dengan pelan.

"Tapi ingat, kalo terjadi apa apa sama kamu langsung kabari aku. Ngerti!" Ucapnya menatap mata gue lekat.

"Siap bos" ucap gue dengan mengangkat tangan membuat tanda  hormat.

Ray  tersenyum dan membantu gue untuk turun dari kasur.

Sebelum itu, Ray  langsung jongkok memakaikan sepatu gue dengan hati-hati.
Gue yang diperlakukan seperti itupun tersenyum manis.
Setelah selesai memakaikannya, Ray kembali berdiri dan menggenggam tangan kanan gue dengan lembut.

"Ray"

"Hmm"

"Nanti kamu jelasin Sama guru aku dikelas yah kalo aku baru balik dari UKS" ucap gue dengan mengayun-ayunkan gandengan tangan kami.

"Iyaa" mengacak rambutnya gemas.

Sesampainya didepan kelas gue, Ray pun mengetuk pintu dan hal itu membuat semua orang mengalihkan perhatiannya menatap ke arah Ray.

Perempuan di kelas gue seketika heboh sendiri di tempat duduknya. Mengesalkan memang.

"Aduh kak Ray tambah ganteng bangat"

"Kak Ray lihat adek dong"

"Kak Ray pasti mau ketemu aku yah"

Dan banyak lagi yang mereka lontarkan tetapi Ray tidak mempedulikan nya.

"Anak-anak diam, jangan ribut" ucap Bu Ani.

"Kenapa Ray?" Lanjut Bu Ani.

"Saya disini mau ngantar PACAR saya Bu" ucapnya dengan menekankan kata pacarnya.

"pacar saya sakit Bu,jadi ibu jangan paksa Erly ngikut pelajaran ibu ya, biarkan istirahat aja bu" lanjutnya lagi dengan tenang.
Bu Ani menggeleng kepala nya, melihat sikap Ray yang begitu seenaknya mengatur guru nya.

Semua yang mendengar ucapan Ray pun seketika ribut terutama para kaum hawa.
Mereka merasa patah hati karna Ray sudah memiliki pacar.

RAYMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang