5

99 12 0
                                    

A/n.no siders. Budayakan vote dan comment sesudah membaca

Tok..tok...tokk

Ketukan pintu yang kesekian kali nya dari mama Erly. Sungguh, anak gadisnya ini susah sekali bangun cepat di pagi hari.

"Sayang.. bangun dong. Ini  dah hampir jam tujuh lohh" ucap mama sedikit keras.

Erly yang merasa terusik  pun membuka perlahan kedua matanya.

"Erlyyyy bangun, Nanti kamu telat loh" teriak mamanya dari balik pintu.

"Iya maahh Erly dah bangun kok" ucapnya dengan suara serak.

Mamahnya yang mendengar suara Erly dari balik pintu pun menggeleng-gelengkan kepalanya dan segera turun ke bawah.

"Aduhh mampus gua telat nii" melihat jam Doraemonnya sudah hampir menunjukkan ke angka tujuh.

Erly segera bergegas dari tempat tidurnya dan segera berlari ke kamar mandi.
Kira-kira menghabiskan waktu 6 menit Erly pun keluar dari kamar mandi. Ia dengan cepat mengganti pakaiannya dengan seragam sekolahnya.

Yaa Erly sekarang hanya mencuci mukanya saja tidak mandi, karna itu akan menambah Erly telat ke sekolah.
Erly menyisir rambut panjang nya, dia membiarkan rambut nya tergerai dengan indah dan memakai bedak baby dan sedikit liptint di bibirnya agar wajah nya yang putih tidak terlihat pucat.

Setelah Erly merasa semuanya beres, ia pun turun ke bawah dengan berlari cepat.

"Sayang, kamu sarapan duluu" ucap mamanya yang melihat putri nya terburu-buru turun dari tangga.

"Engga sempat ma, nanti Erly sarapan di kantin sekolah aja. Yaudah Erly pamit dulu yah maa. Assalamualaikum" ucap Erly mencium tangan mamah nya.

"Waalaaikummsallam, hati-hati ya sayang"

Erly berlari keluar rumah, ia melihat  kanan kiri dengan gelisah.
"Aduhhh taxi nya mana sihh, nongol Napa" ucapnya dengan kesal.

Erly melirik jam tangannya.

Tinn..tin

Erly melihat mobil yang sudah berhenti di depannya, ia kaget karna mobil di depannya ini adalah mobil Ray.
Dengan tidak banyak pikiran lagi, Erly segera membukakan pintu mobil dan langsung masuk tanpa izin dari yang punya mobil.

"Cepat Ray jalan. Nanti kita telat" katanya dengan risau.

Melihat tingkah gadisnya itu, Ray tersenyum tipis dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ia tau kalo gadisnya itu pasti ketakutan telat masuk ke sekolah.

"Ga usah takut gitu" mengusap keringat dari kening erly.

"Aku ga mau di hukum Ray "

"Emang siapa yang berani hukum pacar ku ini, hm?" Tanya Ray dengan melihat mata Erly dengan lembut

"Yaaa..."
Ucap Erly terpotong.

"Kamu lupa pacar kamu ini siapa?"

Erly mengerutkan keningnya dengan bingung. Dan yaa Erly baru sadar kalo Ray adalah anak dari  pemilik sekolah nya SMA Harapan.

"Ihh sombong"

Ray tersenyum "Engga sombong, kan emang betul" ujarnya kembali dan menjalankan mobilnya.

"Yaa tetap aja. Walaupun kamu anak dari pemilik sekolah, kamu juga harus tepat waktu ke sekolah. Kann harus disiplin sesuai aturan yang dibuat." Ucapnya  gemas di telinga Ray

"Iya iya.. lagian aku ga pernah telat ke sekolah" ucap Ray dengan mantap.

"Anak baikk" ucap Erly dengan tersenyum manis di hadapan Ray.

RAYMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang