Sekarang Erly, Ray,dan kedua teman Ray sudah memesan makanan mereka di kantin.
Tetapi Erly tidak ada niat sama sekali memakan makanan nya karena masih merasa kesal dengan Ray."Makan sayang" perintah Ray.
"Hmm"
"Jangan pancing aku marah Erly" ucapnya tegas.
Erly menghela nafas "iya Ray"
Ray menatap gadisnya dengan lekat, ia tidak suka melihat gadisnya yang semakin nakal.
"Ray"
"Hmm?"
"Pulang sekolah kita beli ice cream yah"
"Iya"
Mendengar itu Erly sangat senang " janji yah"
Ray tersenyum dengan sikap menggemaskan dari gadisnya, ia mengelus puncak kepala gadisnya dengan lembut.
"iya sayang"
"Okee" ucapnya girang dan melanjutkan makannya.
"Ternyata sebahagia gini yah, kalo cewek dikasih makan ice cream" ucap Alex.
"Ice cream kan enak ka, manis" ucap Erly.
"Tapi lebih manisan kamu deh"
Ray menatap tajam kearah Alex, "bilang sekali lagi"
"Hehhee, becanda bos" ucap Alex dengan senyum kecut.
"Hahaha, mampos Lo" ucap Robby mengejek.
"Diem Lo"
Ray menatap gadisnya yang tertawa kecil, "Jangan dengarin, dia gila karna gak laku"
Alex merasa tidak terima dikatakan seperti itu.
"Gue bukannya gak laku yah Ray, banyak cewek-cewek yang suka sama gue. Tapi gue aja yang ga mau pacaran. Kalian tau karna apa, ha?""Kenapa?" Tanya Robby dengan malas.
"Karna kalo pacaran itu katanya kan harus setia sama ceweknya. Jadi enakan jomblo lah guys, bebas aja gitu menyukai banyak cewek tanpa ada larangan dari siapapun"
Robby sudah tau, jawaban apa yang diberikan teman Gilak nya itu. Robby menatap malas kearah Alex yang merasa keren dengan ucapannya nya tadi.
"Heran gue sama kegilaan Lo. Otak lo itu masih waras kan?" Ucap Robby menunjuk dengkul Alex.
"Lo yang gilak otak yah disini bego, ngapain Lo nunjukin dengkul gue"
"Kita beda, otak lo ya letak nya disitu" ucapnya datar.
"Kurang ajar yah Lo" pukk pukk "rasain"
"Aww sakit bego. Aduhduhh isshh" ringis Robby memegang pundak nya yang dipukul.
"Hahahah, bodo"
Takk
"Aaaishhh kaki gue, kaki gue sakit njirr" ringis Alex menatap tajam kearah Robby yang menginjak kakinya.
"Hahaha, bodo" ucap Robby mengulangi ucapan Alex.
"Brisikk anjing" ucap Ray yang sudah muak melihat tingkah kedua sahabat nya.
Ray kemudian berdiri dan menarik tangan Erly agar pergi meninggalkan tempat itu.Erly yang ditarik hanya pasrah untuk mengikuti Ray.
"Taman?" Gumam Erly.
"Sini duduk"
Erly kemudian duduk, dan merasa kaget ketika melihat Ray yang terbaring di pangkuannya.
"Ray" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYMOND
Novela JuvenilFOLLOW dulu baru baca ya:) Erly venisia seorang cewek yang sangat cantik,baik,mandiri,dan suka berolahraga sangat bersemangat hari ini untuk menuju ke kelasnya. karna saking semangat nya dia berlari kecil menaiki tangga sekolah, karna kelas Erly ber...