Ray merasa sangat bosan, sudah hampir 1 jam Ray menemani Maurin untuk mencari buku yang ingin ia beli tetapi satu pun belom ada yang terpilih.
"Ray, kek nya gue ga jadi beli bukunya deh"
Dan Ray yang mendengar itu menatap tajam kearah Maurin "Capek gue nungguin Lo hampir satu jam disini tapi lo bilang ga jadi beli bukunya?" Ucapnya dingin.
"Yaa masalahnya gue cariin dari tadi ga ada yang bagus Ray" ucapnya dengan merajuk.
"nyesal gue ngikutin ajakan Lo"
Ucapnya keluar dari toko buku."Ray tungguin" berlari menyusul Ray.
"Ray, gue lapar kita makan dulu yah baru pulang" memegang tangan Ray.
"Lepasin" ketusnya.
"Ray kok lo gitu sih sama gue. Yaudah gue minta maaf bikin lo kesal.
Lagian kan kita dah jarang keluar berdua seperti ini. Lo kan teman gue dari kecil, masa lo langsung marah gitu sih sama gue" ucapnya menunduk.Ray menghela nafas pelan.
"Masuk""Kita mau kemana?"
"Makan"
Mendengar itu Maurin pun tersenyum dan masuk ke dalam mobil.
"Ray kita makannya di cafe Arya ajah yah, soalnya lumayan dekat juga dari sini"
"Hmm".
Kenapa sih Ray Lo ga bisa balas perasaan gue? Dari dulu gue berharap Lo bisa suka sama gue lebih dari sekedar teman.
Tapi sayang nya, lo malah milih wanita yang saat ini berstatus jadi pacar Lo itu.
Gue ga rela Ray dan gue ga mau lo bahagia sama perempuan lain, karna yang pantas buat lo bahagia itu harusnya sama gue Ray, batinnya dengan menahan rasa sakit hati yang selalu ia Pendam."Lo ga turun?" Tanya Ray yang membuyarkan lamunan Maurin.
"Ehh kita dah sampai yah" tanya nya.
Ray tidak menggubris nya dan memilih turun dari mobil. Melihat itu Maurin segera turun dari mobil menyusul Ray.
Ga ada romantis-romantisnya bangat sihh, batinnya dengan kesal
Ray dan Maurin duduk saling berhadapan, dan memesan makanan yang sudah mereka pilih.
"Ray, setelah ini lo masih punya waktu gak?" tanya Maurin dengan penuh harap.
"Kita langsung pulang"
"Tapi Ray, ini kan masih.."
"Gue ga bisa, nanti gue mau kerumah Erly" ucapnya memotong pembicaraan Maurin.
Iiisshh.. lagi-lagi Erly. Apa sih yang buat Ray terpesona sama tu cewek. Cantikan gue juga dari dia, batinnya dengan memutar bola Matanya malas.
"Oh gitu yah" memaksakan senyumnya.
Setelah selesai makan, Ray segera membayar makanan dan mengajak Maurin untuk pulang.
Selama di dalam mobil Maurin selalu mengoceh panjang dan Ray hanya menanggapinya dengan deheman saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYMOND
Teen FictionFOLLOW dulu baru baca ya:) Erly venisia seorang cewek yang sangat cantik,baik,mandiri,dan suka berolahraga sangat bersemangat hari ini untuk menuju ke kelasnya. karna saking semangat nya dia berlari kecil menaiki tangga sekolah, karna kelas Erly ber...