11

53 7 4
                                    

Selama pembelajaran berlangsung, Erly tidak pernah konsentrasi, ia selalu kepikiran tentang kejadian ketika kakak kelasnya yang ingin melabrak nya di kamar mandi.
Hingga Erly tidak sadari, bunyi bel pulang sekolah sudah berbunyi, tetapi Erly masih tidak bergeming dari duduknya.

Elsa yang melihat Erly sedang melamun pun menepuk bahunya pelan, dan hal itu membuat Erly terkejut.

"Lo kenapa?" Tanya Elsa.

Erly melihat sekeliling kelasnya sudah banyak kursi yang sudah kosong.
Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"Loh, kok dah sepi sih?" Tanya Erly.

Elsa menghembus nafasnya dengan panjang.
Ia heran melihat sahabatnya ini yang tidak menyadari bahwa dari tadi bel pulang sekolah sudah berbunyi.

"Yailah dah sepi, ya ini kan dah jam pulang sekolah Erly. Makanya Lo fokus dong. Lo kurang minum? Nihh Lo minum dulu kalo gitu" ucap Elsa menyodorkan minumannya di meja Erly.

"Astagaaa, kok gue gak dengar yah bel sekolah tadi" ucap Erly mengusap wajahnya.

"Lo ga minum dulu gak, biar Lo fokus gituu"

"Gausahh sa, gue gapapa kok"

"Lo pasti mikirin kejadian tadi kann?"

Erly mengangguk.
"Gue jadi penasaran, kak Maurin itu siapanya Ray sih sebenarnya?"

"Hufffttt, ya jelas pelakor lah erlyy. Masa itu ajah Lo ga tauu!" Ucap Elsa dengan kuat.

"Iiihh Elsa. Suara Lo bisa gak Lo pelanin dikit. Nanti kalo kak Maurin dengar gimana?
Ntar ngamuk-ngamuk lagi dia"

"Bodoamat. Gue gak takut tuh sama dia.
Diajak main tinju disini juga gue bakal iyainn, dia kira gue itu takut gitu sama dia, karna dia itu senior disini? Hellooo no bangattt" ucap Elsa dengan memutar bola matanya dengan malas .

"Heh, itu kakak kelas Lo tau..."

"Ya trusss, kalo dia kakak kelas kita gue harus manggil dia pake embel-embel kakak gituu? Iyuhhh Lo aja kali manggil gituan, kalo gue sih ogah yahhh" ucap Erly dengan santai nya sambil memperhatikan kuku tangannya yang panjang.

Erly menggeleng-gelengkan kepalanya.
Erly tidak terlalu membahas nya lagi, karna Erly tau sifat Elsa akan berubah jadi manusia yang bodoamat jika orang itu tidak bersikap baik menurut nya.

"Yaudah, mending sekarang kita pulang" ucap Erly

"Hayuuuu" Elsa langsung merangkul Erly.

Ketika mereka sampai di parkiran, Elsa langsung menghentikan langkahnya dan hal itu membuat langkah Verly juga ikut terhenti.

"Kenapa?" Tanya Erly menatap heran ke arah sahabatnya.

"Ly..lyy.. lyyy" ucap Elsa dengan heboh sambil menggoyangkan tangan Erly

"Issshhh ada apaan sihh saa, tangan gue sakit tau Lo gituinn".

Elsa terkekeh dan melepaskan tangan Erly.

"Maaf ly,  habisnya gue senang bangat sekarang ini, karna my baby honey Gue masih disini. jangan-jangan dia lagi nungguin gue lagii. Omygod omygod gue..gue dah cantik belom ly? Rambut gue ga berantakan kann?" Ucap Elsa dengan heboh dan merapikan dirinya Serapi mungkin.

"Kumat lagi Lo" ucap Erly dengan kesal

" Sekarang Lo temanin gue ke tempat Bagas ya ly."

"Hmmm"

Elsa segera menarik tangan Erly dan menuju ke tempat Bagas yang sedang berada di parkiran.

"Hay Bagas" sapa Elsa.

RAYMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang