4

116 11 1
                                    

Raymond melangkah kan kaki nya menuju kamar.
Ia menghempaskan tubuhnya ke kasur empuknya.
Dia mengingat kembali kejadian pertemuannya dengan seorang gadis yang sudah lama dia cintai.
Dan baru hari inilah Raymond meng-klaim Erly venisia menjadi miliknya. Walaupun dia belum menunggu jawaban yang akan diberikan gadisnya itu.
Ray sengaja setelah mengatakan bahwa Erly akan menjadi miliknya dia langsung pergi meninggal kan gadis itu, Karna dia tidak mau jika nantinya gadisnya itu menolaknya.
Dan hal itu tidak akan mungkin terjadi.
Karna Raymond sudah berjanji pada dirinya sendiri jika Erly venisia seorang gadis penyelamat nya 2 tahun lalu akan menjadi miliknya.

"Kakak kenapa jadiin Erly jadi pacar kakak? Padahal Erly kan belom pernah lihat kakak, trus Erly juga engga kenal kak Ray loh"

Ucapan dari gadisnya itu terus terngiang di telinganya.

Ray pun teringat kembali kejadian 2 tahun lalu yang merupakan awal perjumpaan nya dengan gadisnya itu.

Brumm...brummm..brumm..
Suara motor yang melaju dengan kencang.
Tiba-tiba seekor kucing lewat di tengah jalan, hal itu membuat si pengendara motor terkejut dan karna motornya tadi melaju dengan kencang ia tidak bisa menghentikan motornya dengan tepat.
Ia terpaksa membelokkan stang motor nya habis ke kiri dan hal itu membuat si pengendara terjatuh terpental di jalan.
Kaki nya terasa sakit Karna motor itu terjatuh dan menimpa kakinya sebelah kiri.
Ia berusaha bangkit tapi tetap tidak bisa, karna motor itu sangat berat.

"Aaarkkkhhh" jeritnya dengan merasa kesakitan..

"Iihhh mamah kemana sih? Katanya hari ini mau jemput Erly." Gerutunya dengan kesal.

"Aarrkhh"

"Ehh suara apa itu? Kok kek suara kesakitan gitu yahh. Tapi dimana?"

Erly pun mengamati sekitarnya, dan dari kejauhan ia melihat seorang pengendara motor terjatuh di pinggir jalan.

Erly pun segera berlari menghampiri pengendara motor tersebut.

"Kak, tunggu yahh Erly bakal bantuin kakak"

Erly berusaha menarik motor yang menimpa si pengendara tersebut, sekali dua kali dia memang gagal, tetapi dia tidak menyerah dia selalu berusaha.

"Aarrkhh gimana sihhh inii" ucap Erly dengan frustasi.
Erly terus mencobanya tetapi tetap gagal.

Dengan mata berkaca-kaca dia melihat si pengendara motor yang tertutup dengan helm nya.

"Kak, tunggu yahh Erly bakal bantuin kakak"

Raymond cuman menatap gadis yang bernama Erly ini dengan lekat.
Dia merasa ada yang aneh dengan jantungnya.

Dia melihat semua pergerakan yang dilakukan gadis itu, dia tampak sangat panik seolah-olah dia lah pelaku yang membuat nya terjatuh.

Melihat itu, Raymond pun tersenyum melihat tingkah gadis di depannya ini.

"Kak, tunggu bentar yahh"
Kata gadis itu dengan sangat panik.

Raymond melihat gadis itu berlari dengan tergesa-gesa.
"Mau kemana dia" tanya nya dalam batin.

Dia melihat gadis itu terlihat marah-marah di depan warung yang tidak terlalu jauh si tempatnya. Samar-samar dia mendengar gadis itu sedang marah sekaligus minta bantuan.

"Bapak- bapak" ucap Erly dengan menaruh kedua tangan nya di pinggang.

"Ada apa neng" tanya salah satu bapak di warung tersebut.

RAYMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang