Let me introduce, Kim Seokjin!
LOVE SCENARIO
Sudah jam pulang sekolah, tapi sedari tadi kelas XII IPS 1 belum juga selesai belajar. Ini menyebalkan, karena itu artinya aku masih harus menunggu lama pacarku selesai belajar.
"Belum pulang neng?" itu suara Hoshi, anak XII IPS 3 yang berjalan perlahan mendekatiku. Aku mengenalnya, karena kebetulan kami berada diklub dance yang sama disekolah.
"Abang sendiri kenapa belum pulang?" tanyaku balik.
"Gue ma-"
"Kan angkotnya udah penuh dengan penumpang. Pergi sana, sebelum semua penumpangnya turun!" potongku berniat bercanda.
"Gemesin banget anak orang!" gemas Hoshi sambil mengacak rambutku pelan. Aku menyingkirkan tangannya, lalu merapikan kembali rambutku.
"Gatal banget tangan lo kak!" kesalku. Hoshi hanya tertawa menanggapiku.
"Nungguin Jin sunbae?" tanya Hoshi.
"Iya. Dia belum keluar juga sedaritadi" jawabku.
"Kenapa dia belum keluar?" tanya Hoshi lagi.
"I don't know" jawabku seadanya.
"Lo yakin udah gosok lampu ajaibnya dengan benar?" dan pertanyaan kali ini membuatku berpikir agak lama. Apa maksudnya Hoshi?
"Njir! Pacar gue dikatain jin beneran" balasku, setelah menyadari apa maksud Hoshi.
"Bercanda-bercanda. Jangan dimasukkin ke hati candaannya!" balas Hoshi sambil tertawa pelan.
"Mendingan masukkin gue aja ke hati lo" lanjut Hoshi mulai menggoda.
"Hati gue udah penuh sama pacar gue!" balasku menegaskan.
"Yakin gak mau nambah lagi?" goda Hoshi lagi. Kali ini memamerkan senyuman manisnya.
"Gak usah senyum kak!" larangku.
"Kenapa? Bukannya kalau suka senyum itu bikin awet muda yah? Bagus juga untuk kesehatan" tanya Hoshi kebingungan.
"Atau jangan-jangan lo takut terpesona sama senyum gue yah?" lanjut Hoshi menuduhku.
"Memang bagus kalau senyum" jawabku.
"Tapi gue takut kalau ngeliat kakak senyum. Secara kalau kakak senyum, mata kakak suka hilang mendadak gitu" lanjutku.
"Gue takut ngeliat setan secara dekat" aku tertawa mengejek, setelah mengucapkan hal ini.
"Kurang asam!" sedangkan Hoshi mendengus kesal.
"Yaiylah. Guekan kelebihan manis" balasku berbangga hati. Hoshi hanya mengangguk mengiyakan apa yang kukatakan padanya.
"Dek" panggil Hoshi.