part 8

451 47 8
                                    

Mean sedang memilih pakaian apa yang akan dia kenakan untuk kencan pertamanya dengan Plan. Ini pertama kalinya Mean begitu antusias, sebelumnya dia tidak pernah merasakan perasaan seperti ini bahkan pada Saint. Entah kenapa Mean begitu bersemangat tentang kencannya dengan Plan. Setelah merasa penampilannya sempurna, Mean segera keluar dari rumahnya dan menaiki mobil kesayangannya menuju rumah Plan.

Sementara Plan masih sibuk memilih pakaian apa yang akan dia kenakan, setelah memilih baju yang cocok Plan segera keluar dari kamarnya.

"Rapi sekali mau kemana?" Tanya ibu Plan.

"Aku ingin pergi dengan teman," jawab Plan.

"Pergi dengan teman rapi sekali, jangan-jangan mau kencan ya?"

"Tidak mae."

Terdengar suara klakson mobil dari depan rumah Plan, Plan dan ibunya mengintip di jendela.

"Temanku sudah datang, aku pergi dulu."

"Semoga sukses dengan kencannya, jangan pulang larut malam."

"Iya mae."

Plan keluar dan menemui Mean yang menunggunya di depan mobilnya, ibu Plan masih mngintip dan terkejut saat melihat Mean.

"Ya ampun, apa dia artis? Tampan sekali. Bahkan lebih tampan dari kemarin, beruntungnya jika dia benar-benar jadi menantuku suatu hari nanti, aku akan memamerkannya pada semua temanku jika itu terjadi," ucap ibu Plan sambil tersenyum senang.

Mean dan Plan pergi ke siam park, Plan langsung mengajak Mean menuju siam x-treme dan membawanya manaiki wahana di sana.

"Mean, ayo naik roller coaster."

"Kau yakin Plan? Kau tidak takut?"

"Tentu saja tidak. Apa jangan-jangan kau takut ya?"

"Tentu saja tidak."

"Kalau begitu ayo naik." Plan segera menyeret Mean menuju wahana roller coaster. Plan berteriak senang saat roller coaster mulai melaju, sementara Mean dia berteriak takut. Mean merasa pusing dan mual saat keluar dari wahana itu.

"Mean, kau baik-baik saja?" Tanya Plan khawatir. Wajah Mean terlihat pucat.

"Aku baik-baik saja, jangan khawatir."

"Kalau begitu istirahat dulu ya, aku akan beli minum. Setelah itu kita naik  giant  drop."

Mean terlihat lesu saat mendengar Plan begitu bersemangat.
Mean merasa lega saat semua wahana sudah di naiki, Plan benar-benar bersemangat. Tak masalah dia hampir pingsan karena menaiki semua wahana di sana, asalkan Plan bahagia.

Tak terasa hari sudah beranjak sore, mereka memutuskan untuk makan karena mereka sudah lapar. Setelahnya Mean mengantar Plan pulang.

"Mean, terima kasih untuk hari ini. Aku senang sekali."

"Aku juga senang hari ini, semoga sukses untuk pertandinganmu nanti."

"Kau juga Mean, semoga kita sama-sama di lancarkan untuk pertandingan nanti. Selamat malam Mean." Plan mengecup singkat pipi Mean dan masuk ke dalam rumahnya. Mean tersenyum sambil mengelus pipinya.

Plan masuk ke dalam kamar dan pergi untuk mandi. Setelahnya Plan menemui sang ibu yang sedang menata makanan di meja makan.

"Gimana kencannya sukses?"

"Iya sukses mae."

"Kapan-kapan ajak dia makan malam di sini ya."

"Iya."

I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang