03° Tidak apa-apa, kamu sudah melakukan yang terbaik

1.8K 382 30
                                    

Jessie meremat kertas di tangannya dengan emosi yang meluap-luap di dalam dada.

Siang hari itu Jessie harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dirinya tidak lolos seleksi 'About Student' yang tempo hari ia ikuti.

Padahal acara itu sangatlah Jessie nantikan. Ia sudah berlatih sekeras mungkin, tapi hasilnya malah mengecewakan.

About student itu adalah acara ajang bakat  bergengsi yang diadakan satu tahun sekali dengan peserta sebanyak 500 orang dari berbagai kota. Saat tes kemarin Jessie memilih untuk memainkan alat musik biola yang baru ia kuasai 3 bulan ke belakang, ia mendapat banyak pujian dari para juri namun selembar surat yang di tangannya kini menuliskan bahwa dirinya tidak lolos.

Nyatanya bagi seorang Jessie yang sudah menerima banyak penghargaan, satu kegagalan pun mampu membuat dirinya merasa tidak berguna dan sangat buruk sekali.

Ia membuang kertas itu ke tempat sampah yang ada di depannya lalu bersandar ke pilar gedung belakang sekolah yang sepi sambil memejamkan matanya.

'Cih, begitu saja tidak biasa'

'Jessie tidak berguna, sangat tidak berguna'

'Bagaimana kalau orang-orang tau bahwa kau gagal?'

Jessie merosot ke bawah lalu lagi-lagi dirinya mendapati tiga orang itu menguasai pikirannya. Saling berdebat hingga membuat Jessie frustasi.

Mereka adalah dirinya dalam bentuk perasaan. Yaitu ambisi, ketakutan, dan kesedihan.

'Lebih baik menenggelamkan diri daripada orang-orang tau kau gagal'

'Buruk sekali'

'Keluarga Mavheen pasti sangat malu memilikimu'

"Aku mohon...berhenti..." Lirih Jessie, ia menjambak rambutnya seperti kesetanan hingga menyebabkan beberapa helainya rontok.

'Sebuah kegagalan tidak bisa dimaafkan'

'kau jelas mengetahui hal itu, tapi dengan bodohnya kau lagi-lagi terjatuh dalam kegagalan'

'Kasihan ayah, karena putrinya yang tidak berguna ini akan membuatnya malu setengah mati hingga tak memiliki wajah untuk bertemu para kerabatnya'

"AKU BILANG BERHENTI! AKU UDAH BERUSAHA!" Teriak Jessie entah pada siapa.

Angin siang itu bersemilir mengantarkan kesedihan dan ketakutan pada Jessie yang orang-orang kenal sebagai gadis yang sempurna. Nyatanya sang angin kini mendapatinya tengah bergulat dengan pikirannya sendiri. Sangat ironi dan menyedihkan.

Ia memeluk dirinya sendiri dengan kedua bahu yang bergetar hebat karena tangisnya. Ini memang bukan kegagalannya yang pertama, namun orang tuanya sangat mengharapkan Jessie lolos. Kegagalannya kali ini akan membawa banyak luka untuk mereka.

Sebab satu minggu setelah pengumuman mereka akan menghadiri pesta dengan para kerabat kerja, dan ayah bilang anak kerabatnya banyak yang ikut acara itu. Ayah juga sudah banyak bicara pada mereka kalau putrinya pasti lolos, ia sangat percaya diri sampai melampirkan video Jessie yang tengah berlatih biola bersama guru musik privatnya.

Ayah pasti akan sangat malu jika tau Jessie gagal.

Hingga sura derap langkah pun terdengar di tengah-tengah keheningan yang menyelimuti jiwa rusak Jessie.

amerta :: jaesoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang