02° Untuk apa merebut yang sudah menjadi miliknya

2K 445 62
                                    

Jessie hanya mampu terkekeh disaat mendapati lokernya lagi-lagi berisi kertas serta sampah makanan yang berbau busuk.

Ia menutup keras pintu lokernya dan menyenderkan tubuhnya. Tatapannya kini beralih pada lelaki yang sedang berjalan ke arahnya sambil membawa satu botol fanta, minuman soda favoritnya.

Lelaki itu melemparkan botol ke arahnya dan untung saja dapat ia tangkap, namun setelah itu ia pergi begitu saja tanpa bicara apapun.

Senyuman Jessie terulas dengan sangat manisnya disaat melihat sticky notes berwarna ungu bentuk hati yang tertempel di belakang botol.

Love yourself,babe.

Ia memang selalu mengatakan pada Jessie untuk mencintai dirinya terlebih dahulu, tidak terlalu memikirkan ucapan orang lain. Sebab yang benar-benar mengetahui tentangnya hanyalah dirinya sendiri.

Hingga sebuah decihan membuat Jessie tersadar dari lamunannya.

Didepannya kini berdiri Aira, teman sekelasnya yang memiliki gaya nyentrik khas para selebgram di sekolahnya. Jessie menatapnya kemudian bertanya, "kenapa?"

"Lo deket sama jeffrey?" Tanya Aira sambil bersidekap dada. Gayanya itu sangat sok, mengganggu pandangan Jessie.

Jessie mengangkat bahunya acuh, tidak memberi jawaban apapun pada Aira.

"Setelah lo ngerebut kursi gua di olimpiade bahasa, lo juga mau ngerebut Jeffrey dari gua?" Tanya Aira lagi dengan tatapan tajamnya.

Jessie tersenyum penuh arti, "Kamu ngerasa aku rebut apa yang jadi milik aku?"

Ah,sepertinya Aira lupa kalau Jessie itu pandai bersilat lidah. Meski tidak mengeluarkan kata-kata kasar,omongannya bisa sangat setajam pedang yang baru saja diasah.

Aira mengangkat senyuman miringnya serta menatap Jessie dengan tatapan merendahkan, "Lo halu?"

"Kamu itu enggak tau apa-apa Aira, jangan asal nyimpulin kalau aku ini halu. Kalau nanti ucapan aku terbukti benar, bukannya kamu yang bakal malu?" Jessie mengulurkan tangannya untuk merapihkan surai Aira namun ditepis oleh gadis itu.

Sangat menarik. Jessie suka mempermainkan orang seperti Aira yang dengan berani menatap dirinya rendah, padahal ia sendiri yang lebih rendah.

"Lo itu bukan siapa-siapanya Jeffrey! Karena lo itu cuma simpenan om-om! Gila aja Jeffrey mau punya pacar murahan kaya lo?!" Dan amarah Aira akhirnya meluap, ia bahkan sampai mendorong Jessie hingga terbentur loker di belakangnya.

Ah sepertinya tidak lagi menarik.Jessie meringis pelan kemudian ia memejamkan matanya untuk menetralkan emosi yang hampir saja meledak.

Ia lantas memberikan sticky notes yang ada di botol pada Aira kemudian menatapnya dari atas ke bawah dan senyumannya lagi-lagi terpatri di wajah cantiknya namun kali ini tatapannya sangat merendahkan hingga membuat Aira tertegun, "Kayanya aku harus beliin kamu cermin."

Setelah berkata seperti itu Jessie berjalan pergi meninggalkan Aira yang terlihat terkejut melihat kata-kata yang ada di sticky notes itu. Tadi ia jelas tidak salah melihat bahwa Jeffrey lah yang melemparkan botol itu pada Jessie, tapi ia tidak menyangka kalau mereka berdua memiliki hubungan spesial padahal keduanya tidak pernah terlihat bersama.

amerta :: jaesoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang