12° Apa arti dirinya bagi mereka

1K 260 113
                                    

Berjalan-jalan seorang diri di tengah ramainya pantai Jumeirah siang itu tidaklah buruk, Jessie seperti memberi jeda pada otaknya yang sejak semalam memutar segala hal menyesakkan didalam hidupnya.

Karena lelah berjalan menelusuri pantai dengan alunan lagu milik Lewis capaldi yang terputar melalui airpods miliknya, ia pun duduk di atas beanbag yang ada di tepi pantai untuk menikmati pemandangan serta desiran angin yang menerpanya.

Sangat tenang rasanya.

Seorang pelayan dari kedai yang tadi sempat Jessie hampiri itu pun meletakkan minum serta beberapa camilan di hadapan Jessie, ia sedikit berkomunikasi dengan pelayan itu sebelum beralih fokus pada seseorang bertubuh tegap yang menghampirinya.

Oh God, bahkan Jessie tidak mengharapkan kehadirannya sama sekaliㅡapalagi dikala ia tengah bersantai.

"Shit , cici! I cari you kemana-mana taunya lagi santai di mari!" Cetus orang itu, sambil bersidekap dada.

Jessie menggerlingkan matanya malas, "hhh, please aku gamau waktu tenangku diganggu kamu ... Luke!"

Orang yang dipanggil Luke itu bukannya pergi malah duduk di beanbag yang sama dengan Jessie dan mengecup pipi gadis itu secepat kilat, "jangan judes-judes dong sama i, you enggak kangen apa?"

"Buat apa kangenin sepupu rese kaya kamu? Enggak guna, ewh."

Lukeㅡatau lebih tepat dan lengkapnya adalah Lucas Barra Al-Asad itu terkekeh , "really?"

Jessie mengangkat bahu acuh, lalu mengambil minumannya tapi malah diambil oleh Lucas.

"Kan! Kamu ishhh, terserah deh ambil aja semuanya!" Kesal Jessie dengan wajah memerah, bukan kesalㅡtapi kepanasan.

"Haus cii, lagian kenapa mesennya susu putih sih minumnya? ini kan pantai, beach, nggak cocok banget" protes Lucas sambil terus menyedot minumannya.

"Nggak cocok tapi diabisin, oke..."

Lucas tercengir, "eh ci, tumbenan mau jalan-jalan gini, biasanya sleep di kamar kaya kebo"

"bosen, mana sekarang bakal lumayan lama disininya hfft.."

"Cius? Biasanya kan pas you ultah udah selesai kan?"

Jessie mengangguk.

Ah, btw asal kalian tau Lucas itu adalah sepupu Jessie dari pihak ibu. Lelaki itu anak adik ibunya, dan tinggal di Dubai karena ikut keluarga ayahnya.

Meski jarang bertemu, Lucas tidak pernah merasa canggung dengan Jessie yang biasa ia panggil Cici. Mereka akrab , hanya saja tidak pernah menanyakan kabar satu sama lain melalui ponselㅡsaling acuh dan berjarak.

"Hmm ... terus di ulang tahun kali ini, you mau i beliin apa?"

Jessie terlihat berpikir sejenak atas pertanyaan Lucas lalu sekon kemudian ia menjawab dengan pertanyaan kembali, "Pulau? Kapal pesiar? Or ... apartment?"

Lucas menghembuskan nafasnya kasar, menatap sepupunya malas. Keluarganya memang kaya dan memiliki banyak cabang bisnis di bidang kainㅡhanya saja, Jessie terlalu tidak berperasaan meminta hadiah yang ia sendiri tidak punya.

Melihat wajah Lucas yang muram, Jessie tertawa, "Apa sih? Kok mukanya kaya gitu? Kan aku bercanda lukeeee"

"Sumpah ci, you kalo bercanda mukanya serius banget!"

Jessie menampilkan senyumnya, "oke sorry sorry, aku cuma pengen kamu do'a sama Allah buat kebahagiaan aku dan segala hal baik lainnya, hanya itu ... oke?"

Perkataan tulus itu membuat Lucas mengembangkan cengirannya, gadis dihadapannya itu memang tidak pernah berubahㅡselalu rendah hati dan tidak mau merepotkan orang.

amerta :: jaesoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang